KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Diplomat ekonomi utama Departemen Keuangan AS meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan bank-bank pembangunan multilateral untuk bekerja pada cara-cara baru guna menyediakan dukungan likuiditas jangka pendek bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk menangkal krisis utang. Mengutip Reuters, Jumat (11/10), Jay Shambaugh, wakil menteri keuangan internasional Departemen Keuangan, mengatakan pada acara Atlantic Council bahwa Departemen Keuangan bekerja sama dengan lembaga-lembaga ini "untuk menemukan jalan yang lebih baik" bagi negara-negara dengan utang yang tinggi tetapi berkelanjutan yang menghadapi tekanan likuiditas. Shambaugh, yang menyoroti kepemilikan saham dominan AS di IMF dan Bank Dunia, mengatakan ia berharap bahwa lembaga-lembaga tersebut dapat membuat kemajuan pada pertemuan tahunan mereka akhir bulan ini dalam mengembangkan mekanisme baru dan perubahan desain program yang memenuhi kebutuhan sejumlah besar negara yang menghadapi guncangan sementara.
Departemen Keuangan AS Desak IMF dan World Bank Cari Cara Atasi Tekanan Likuiditas
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Diplomat ekonomi utama Departemen Keuangan AS meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan bank-bank pembangunan multilateral untuk bekerja pada cara-cara baru guna menyediakan dukungan likuiditas jangka pendek bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk menangkal krisis utang. Mengutip Reuters, Jumat (11/10), Jay Shambaugh, wakil menteri keuangan internasional Departemen Keuangan, mengatakan pada acara Atlantic Council bahwa Departemen Keuangan bekerja sama dengan lembaga-lembaga ini "untuk menemukan jalan yang lebih baik" bagi negara-negara dengan utang yang tinggi tetapi berkelanjutan yang menghadapi tekanan likuiditas. Shambaugh, yang menyoroti kepemilikan saham dominan AS di IMF dan Bank Dunia, mengatakan ia berharap bahwa lembaga-lembaga tersebut dapat membuat kemajuan pada pertemuan tahunan mereka akhir bulan ini dalam mengembangkan mekanisme baru dan perubahan desain program yang memenuhi kebutuhan sejumlah besar negara yang menghadapi guncangan sementara.
TAG: