KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memperkirakan pemisahan unit bisnis (spin off) Departemen TOD dan Hotel menjadi satu anak perusahaan baru dapat dilakukan pada Januari 2018. Setelah spin off, anak usaha tersebut akan dilepas ke publik lewat Intial Public Offering (IPO). Budi Saddewa Soediro, Direktur Operasi Adhi Karya mengatakan rencana spin off tersebut telah disetujui oleh dewan komisaris. Pelaksanaanya tinggal menunggu perizinan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Setelah satu tahun spin off, kita akan IPO atau sesuai aturan bisa diperpanjang satu tahun lagi," kata Budi di Jakarta, Rabu (15/11) Adhi Karya memilih untuk melakukan pemisahan departemen TOD dan Hotel ini menjadi satu anak usaha baru agar pergerakannya lebih luwes dan rantai pengambilan keputusan bisa lebih cepat. Sebelum spin off, Departemen TOD dan Hotel ADHI sudah memiliki aset sebesar Rp 3 triliun. Sementara saat ini, total aset perusahaan sudah mencapai Rp 1,5 triliun. Aset tersebut didapat setelah mendapatkan dana rights issue sebesar Rp 1,3 triliun. Budi mengatakan, untuk mengejar target aset tersebut, pihaknya akan terus melakukan akuisisi lahan untuk dikembangkan dikoridor LRT Jabodetabek yang sedang digarao perusahaan. Saat ini Departemen TOD dan Hotel Adhi sedang melakukan pengembangan empat kawasan TOD yakni LRT City Bekasi Timur-Eastern Green seluas 16,9 hektare (ha), Jaticempaka-Gateway Park 5,9 ha, Ciracas-Urban Signature 11,5 ha dan LRT City Royal Sentul 14,8 ha. Di empat kawasan ini telah diluncurkan apartemen komersial yang dijual dengan harga sekitar Rp 15 juta-R 20 juta per meter persegi (m2). Dalam waktu dekat, perusahaan juga akan mengembangkan satu kawasan LRT City baru di Cikoko seluas 1,2 ha. Sedangkan untuk hotel, perusahaan telah memiliki tiga portofolio yakni Grandhika Medan, Grandhika Jakarta dan Grandhika Semarang. Ke depan, perusahaan ini akan menggarap total 19 TOD di sepanjang lintasan LRT Jabodetabek. Dengan spin off, Departemen TOD dan Hotel ini akan lebih dahulu melantai di bursa daripada anak usaha ADHI yang bergerak di sektor properti lainnya yaitu PT Adhi Persada Properti (APP) yang ditargetkan baru akan dilakukan pada tahun 2020.
Departemen TOD dan hotel ADHI spin off awal 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memperkirakan pemisahan unit bisnis (spin off) Departemen TOD dan Hotel menjadi satu anak perusahaan baru dapat dilakukan pada Januari 2018. Setelah spin off, anak usaha tersebut akan dilepas ke publik lewat Intial Public Offering (IPO). Budi Saddewa Soediro, Direktur Operasi Adhi Karya mengatakan rencana spin off tersebut telah disetujui oleh dewan komisaris. Pelaksanaanya tinggal menunggu perizinan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Setelah satu tahun spin off, kita akan IPO atau sesuai aturan bisa diperpanjang satu tahun lagi," kata Budi di Jakarta, Rabu (15/11) Adhi Karya memilih untuk melakukan pemisahan departemen TOD dan Hotel ini menjadi satu anak usaha baru agar pergerakannya lebih luwes dan rantai pengambilan keputusan bisa lebih cepat. Sebelum spin off, Departemen TOD dan Hotel ADHI sudah memiliki aset sebesar Rp 3 triliun. Sementara saat ini, total aset perusahaan sudah mencapai Rp 1,5 triliun. Aset tersebut didapat setelah mendapatkan dana rights issue sebesar Rp 1,3 triliun. Budi mengatakan, untuk mengejar target aset tersebut, pihaknya akan terus melakukan akuisisi lahan untuk dikembangkan dikoridor LRT Jabodetabek yang sedang digarao perusahaan. Saat ini Departemen TOD dan Hotel Adhi sedang melakukan pengembangan empat kawasan TOD yakni LRT City Bekasi Timur-Eastern Green seluas 16,9 hektare (ha), Jaticempaka-Gateway Park 5,9 ha, Ciracas-Urban Signature 11,5 ha dan LRT City Royal Sentul 14,8 ha. Di empat kawasan ini telah diluncurkan apartemen komersial yang dijual dengan harga sekitar Rp 15 juta-R 20 juta per meter persegi (m2). Dalam waktu dekat, perusahaan juga akan mengembangkan satu kawasan LRT City baru di Cikoko seluas 1,2 ha. Sedangkan untuk hotel, perusahaan telah memiliki tiga portofolio yakni Grandhika Medan, Grandhika Jakarta dan Grandhika Semarang. Ke depan, perusahaan ini akan menggarap total 19 TOD di sepanjang lintasan LRT Jabodetabek. Dengan spin off, Departemen TOD dan Hotel ini akan lebih dahulu melantai di bursa daripada anak usaha ADHI yang bergerak di sektor properti lainnya yaitu PT Adhi Persada Properti (APP) yang ditargetkan baru akan dilakukan pada tahun 2020.