JAKARTA. Departemen Perindustrian (Depperin) mengajak dunia pendidikan meneliti komoditas-komoditas yang bisa dikembangkan untuk peningkatan industri di sektor kelautan dan perikanan. Pemerintah dalam lima tahun mendatang berharap bisa mengembangkan jenis industri kelautan dan perikanan sebagai industri domestik yang andal. Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengatakan dirinya secara khusus diminta oleh Presiden SBY untuk mengembangkan industri kelautan dan perikanan. “Saya menghitung ada tujuh kali Presiden mengemukakan keinginannya itu dalam pidatonya. Kalau menteri menolak, akan saya lawan karena ini perintah Presiden,” kata Alex dalam acara 1st Indonesia Industry Research Forum (IIRF) di Jakarta, kemarin. Alex berseloroh, Presiden juga mengatakan bahwa program pengembangan industri sektor kelautan dan perikanan gagal, maka yang akan disalahkan adalah dirinya dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Dalam lim tahun ke depan, pemerintah bakal mewujudkan industri dengan raw material kelautan dan perikanan sehingga menciptakan nilai tambah yang besar. Dengan adanya perintah itu, menurut Alex, pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan harus juga mengalokasikan anggaran dalam lima tahun ke depan untuk pelaksanaan program ini. “Industri ini menggunakan raw material komoditas perikanan tertentu. Namun komoditas perikanan yang bagaimana yang harus diindustrikan. Ini yang menjadi tantangan para peneliti Indonesia karena justifikasi anggaran pasti ada,” katanya. Ia mengatakan, saat ini yang terpikir olehnya adalah pengembangan industri rumput laut di mana rumput laut membutuhkan waktu panen yang cukup singkat hanya 45 hari. Ia menambahkan, selain industri berbahan baku hasil laut dan perikanan, pemerintah juga bakal berupaya untuk mengembangkan industri berbasis kemaritiman termasuk untuk penyediaan energi. Di samping itu pengembangan budidaya perikanan untuk menghasilkan produksi ikan yang masif juga bakal menjadi perhatian.
Deperin Ajak Dunia Pendidikan Teliti Industri Perikanan
JAKARTA. Departemen Perindustrian (Depperin) mengajak dunia pendidikan meneliti komoditas-komoditas yang bisa dikembangkan untuk peningkatan industri di sektor kelautan dan perikanan. Pemerintah dalam lima tahun mendatang berharap bisa mengembangkan jenis industri kelautan dan perikanan sebagai industri domestik yang andal. Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengatakan dirinya secara khusus diminta oleh Presiden SBY untuk mengembangkan industri kelautan dan perikanan. “Saya menghitung ada tujuh kali Presiden mengemukakan keinginannya itu dalam pidatonya. Kalau menteri menolak, akan saya lawan karena ini perintah Presiden,” kata Alex dalam acara 1st Indonesia Industry Research Forum (IIRF) di Jakarta, kemarin. Alex berseloroh, Presiden juga mengatakan bahwa program pengembangan industri sektor kelautan dan perikanan gagal, maka yang akan disalahkan adalah dirinya dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Dalam lim tahun ke depan, pemerintah bakal mewujudkan industri dengan raw material kelautan dan perikanan sehingga menciptakan nilai tambah yang besar. Dengan adanya perintah itu, menurut Alex, pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan harus juga mengalokasikan anggaran dalam lima tahun ke depan untuk pelaksanaan program ini. “Industri ini menggunakan raw material komoditas perikanan tertentu. Namun komoditas perikanan yang bagaimana yang harus diindustrikan. Ini yang menjadi tantangan para peneliti Indonesia karena justifikasi anggaran pasti ada,” katanya. Ia mengatakan, saat ini yang terpikir olehnya adalah pengembangan industri rumput laut di mana rumput laut membutuhkan waktu panen yang cukup singkat hanya 45 hari. Ia menambahkan, selain industri berbahan baku hasil laut dan perikanan, pemerintah juga bakal berupaya untuk mengembangkan industri berbasis kemaritiman termasuk untuk penyediaan energi. Di samping itu pengembangan budidaya perikanan untuk menghasilkan produksi ikan yang masif juga bakal menjadi perhatian.