Depo Bangunan (DEPO) Bagi Dividen Rp 27,16 Miliar, Simak Jadwalnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) siap mengguyur dividen sebesar Rp 27,16 miliar dari laba bersih tahun buku 2023. Dengan jumlah tersebut, para pemegang saham DEPO akan menerima dividen sebesar Rp 4 per saham.

Pembagian dividen ini telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis (6/6).

Sebagai informasi, alokasi dividen Rp 27,16 miliar tersebut setara dengan 31,71% dari laba bersih sebesar Rp 85,64 miliar pada tahun 2023. 


Berikut jadwal pembagian dividen DEPO:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 14 Juni 2024
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi:  19 Juni 2024
  • Cum dividen di pasar tunai: 20 Juni 2024
  • Ex dividen di pasar tunai: 21 Juni 2024
  • Pembayaran dividen dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 5 Juli 2024.
Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin mengungkapkan bahwa pembagian dividen ini menunjukkan pertumbuhan DEPO yang berkelanjutan di tengah kondisi ekonomi dan geopolitik yang masih belum stabil.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05% dan tingkat inflasi yang stabil dan terkendali turut menjadi katalis penting.

Baca Juga: Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Masih Optimistis Target Bisnis Tahun Ini Tercapai

Kambiyanto menerangkan, industri ritel bahan bangunan  mengalami dampak dari perubahan preferensi pelanggan, gaya hidup, teknologi, dan kebutuhan rumah yang bersifat fungsional dan ramah lingkungan.

Meski begitu, industri ritel tetap menunjukkan ketahanan yang cukup baik, dengan estimasi pertumbuhan 4% - 4,2% di tahun 2023.

Pertumbuhan industri itu tercermin dari kenaikan top line DEPO, yang membukukan penjualan bersih senilai Rp 2,68 triliun atau tumbuh 5% dibandingkan tahun 2022. DEPO juga berhasil menjaga tingkat margin laba kotor pada kisaran 19% setara dengan Rp 507 miliar.

Hanya saja, ada peningkatan beban operasional. Terutama pada biaya karyawan, peningkatan kegiatan promosi, dan biaya operasional gerai baru, yang berdampak pada menurunnya margin laba tahun berjalan dan nilai dari laba tahun berjalan. 

Perolehan laba tahun berjalan DEPO pada tahun 2023 sebesar Rp 85,65 miliar dengan margin laba tahun berjalan 3,19%. Perolehan laba ini turun 17,1% dari laba tahun berjalan tahun 2022 yang tercatat Rp 103,4 miliar dan margin laba tahun berjalan 4%.

Nilai terbesar dari pertumbuhan organik dikontribusikan dari Bali sebesar 33,4% diikuti berikutnya dari Jawa Barat sebesar 1,8%, dan gerai baru di Sumatra Utara. Pada tahun lalu, DEPO membuka satu gerai toko baru yaitu di Rajawali, Jawa Timur.

Pertumbuhan ini didukung oleh fundamental keuangan yang kuat dan kebijakan strategis DEPO.

 
DEPO Chart by TradingView

"Kebijakan strategis pada tahun 2023 adalah perluasan basis pelanggan dengan pembukaan gerai fisik, peningkatan operasi yang ramah lingkungan, dan peningkatan pelayanan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia," ungkap Kambiyanto dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (6/6).

Prospek Tahun 2024

Sampai dengan Desember 2023, total aset DEPO naik menjadi Rp 2,08 triliun dari Rp 1,78 triliun pada akhir 2022. Liabilitas juga naik menjadi Rp 836,68 miliar dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp 609,97 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp 1,24 triliun dari Rp 1,17 triliun pada akhir 2022.

"Dengan kinerja tahun 2023 yang penuh dengan potensi, Perseroan optimistis dalam menyusun rencana bisnis tahunan untuk 2024 dengan proyeksi target pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 13,4% dan 31,2% dari realisasi tahun 2023," terang Kambiyanto.

Guna mendukung target tersebut, DEPO berencana melakukan pengembangan dengan memanfaatkan potensi dari enam lokasi land bank yang sudah dimiliki. Dari estimasi rencana belanja modal (capex) DEPO tahun 2024 sebesar Rp 260 miliar, sebesar Rp104 miliar telah direalisasikan untuk perolehan land bank dan juga proses konstruksi.

Baca Juga: Depo Bangunan (DEPO) Anggarkan Belanja Modal Rp 260 Miliar, untuk Apa Saja?

Pendanaan atas capex tersebut berasal dari dana internal dan fasilitas pinjaman bank dengan bunga yang kompetitif yang telah diperoleh DEPO.

"Lokasi-lokasi ini akan menantikan pengembangan lebih lanjut untuk memperluas cakupan Perseroan, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan dapat memberikan nilai tambah terbaik," imbuh Kambiyanto.

Adapun selain pembagian dividen, RUPST DEPO juga telah menyetujui pengunduran diri Erwan Irawan Noer dari jabatannya sebagai direksi DEPO, efektif sejak tanggal 1 Juli 2024. Di sisi lain, dari sisi pergerakan saham, DEPO saat ini diperdagangkan pada harga Rp 370 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari