BRUSELLS. Akhirnya para menteri di kawasan Uni Eropa (UE) menemukan kata sepakat soal prosedur bailout bank bermasalah. Salah satu poin penting yang disepakati menteri keuangan dari 27 negara adalah, kaum tajir di bank bermasalah wajib menanggung beban bailout yang dikucurkan. Jelasnya, para pemegang saham, pemegang obligasi dan deposan dengan kepemilikan aset lebih dari € 100.000 atau US$ 132.000 di bank bermasalah, harus ikut membayar dana talangan pemerintah. Kesepakatan ini muncul sebagai respons terhadap kemarahan rakyat Eropa terhadap aksi bailout sejumlah bank. Soalnya, krisis Eropa yang muncul sejak tahun 2008 semakin membebani pembayar pajak. "Untuk pertama kali, kami sepakat melindungi para pembayar pajak," ujar Menteri Keuangan Belanda, Jeroen Dijsselbloem, mengutip Reuters (27/6). Aturan ini mendobrak anggapan bahwa kaum tajir di Eropa selalu berada di prioritas pertama. "Kesepakatan ini akan jadi langkah penting untuk poin selanjutnya. Meskipun ini memengaruhi minat deposan Jerman, seperti deposan negara lain,” ujar Meneteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble kepada Bloomberg.
Deposan tajir bayar bailout Eropa
BRUSELLS. Akhirnya para menteri di kawasan Uni Eropa (UE) menemukan kata sepakat soal prosedur bailout bank bermasalah. Salah satu poin penting yang disepakati menteri keuangan dari 27 negara adalah, kaum tajir di bank bermasalah wajib menanggung beban bailout yang dikucurkan. Jelasnya, para pemegang saham, pemegang obligasi dan deposan dengan kepemilikan aset lebih dari € 100.000 atau US$ 132.000 di bank bermasalah, harus ikut membayar dana talangan pemerintah. Kesepakatan ini muncul sebagai respons terhadap kemarahan rakyat Eropa terhadap aksi bailout sejumlah bank. Soalnya, krisis Eropa yang muncul sejak tahun 2008 semakin membebani pembayar pajak. "Untuk pertama kali, kami sepakat melindungi para pembayar pajak," ujar Menteri Keuangan Belanda, Jeroen Dijsselbloem, mengutip Reuters (27/6). Aturan ini mendobrak anggapan bahwa kaum tajir di Eropa selalu berada di prioritas pertama. "Kesepakatan ini akan jadi langkah penting untuk poin selanjutnya. Meskipun ini memengaruhi minat deposan Jerman, seperti deposan negara lain,” ujar Meneteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble kepada Bloomberg.