JAKARTA. Situasi pasar yang tidak menentu membuat pengelola dana pensiun (dapen) meracik ulang portofolio dana kelolaannya. Saat ini mereka lebih banyak menempatkan dana kelolaan di instrumen deposito berjangka. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per April 2015 lalu penempatan dana pensiun pada deposito berjangka melonjak hampir 37% menjadi Rp 55,35 triliun ketimbang periode yang sama di 2014. Kenaikan ini sangat tajam dibanding peningkatan porsi instrumen nondeposito. Malah porsi penempatan dana pensiun pada surat berharga pemerintah dan sukuk masing-masing dikurangi 3,33% dan 4,54%. Menurut Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan NonBank OJK, kenaikan alokasi dana pensiun pada instrumen deposito merupakan hal yang wajar karena gejolak pasar.
Deposito jadi pilihan Dapen
JAKARTA. Situasi pasar yang tidak menentu membuat pengelola dana pensiun (dapen) meracik ulang portofolio dana kelolaannya. Saat ini mereka lebih banyak menempatkan dana kelolaan di instrumen deposito berjangka. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per April 2015 lalu penempatan dana pensiun pada deposito berjangka melonjak hampir 37% menjadi Rp 55,35 triliun ketimbang periode yang sama di 2014. Kenaikan ini sangat tajam dibanding peningkatan porsi instrumen nondeposito. Malah porsi penempatan dana pensiun pada surat berharga pemerintah dan sukuk masing-masing dikurangi 3,33% dan 4,54%. Menurut Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan NonBank OJK, kenaikan alokasi dana pensiun pada instrumen deposito merupakan hal yang wajar karena gejolak pasar.