JAKARTA. Sejak terbakar hebat mulai pukul 21.15 WIB pada Minggu (18/1) malam, depot Plumpang akhirnya bisa dipadamkan dan mulai beroperasi pada pukul 16.00 WIB pada Senin (19/1). Artinya, depot tersebut berhenti beroperasi sekitar 19 jam lamanya. "Sudah beroperasi normal, baru saja," ujar Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor melalui pesan singkatnya, Senin (19/1). Namun terganggunya distribusi dari depot yang melayani 645 SPBU di seputar Jabodetabek dan Jawa Barat itu tak pelak membuat pasokan ke sejumlah SPBU di wilayah tersebut terganggu. Meskipun Pertamina telah mengalihkan pelayanan penyaluran dari depot Plumpang ke tiga depot lain yaitu Tanjung Gerem, Padalarang dan Cikampek, namun tetap saja penyaluran dari depot alternatif tersebut terkendala waktu pengiriman. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menandaskan kosongnya premium dan solar di sejumlah SPBU di Jabodetabek karena dua faktor, yaitu terbakarnya depot Plumpang itu sendiri ditambah aksi beli panik yang dilakukan masyarakat sejak tadi malam. "Coverage depot Plumpang berkurang dari 9 hari menjadi 7,5 hari. Selain karena kebakaran, aksi beli yang berlebihan di masyarakat juga menyebabkan kelangkaan," jelasnya. Tetapi Tubagus mendapat laporan sejak garis batas polisi diangkat beberapa menit lalu, depot Plumpang sudah dapat beroperasi kembali. Saat ini menurutnya di depot tersebut sedang berlangsung proses pengisian ke truk-truk tanki yang akan mengirimkan BBM ke SPBU. "Kemudian BPH Migas juga meminta Pertamina untuk menggunakan sistem pemesanan secara manual kalau sistem pemesanan online nya terganggu. Hal itu untuk menghindari kelangkaan di masyarakat. Mudah-mudahan besok sudah normal seluruhnya," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Depot Plumpang Sudah Beroperasi Normal
JAKARTA. Sejak terbakar hebat mulai pukul 21.15 WIB pada Minggu (18/1) malam, depot Plumpang akhirnya bisa dipadamkan dan mulai beroperasi pada pukul 16.00 WIB pada Senin (19/1). Artinya, depot tersebut berhenti beroperasi sekitar 19 jam lamanya. "Sudah beroperasi normal, baru saja," ujar Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor melalui pesan singkatnya, Senin (19/1). Namun terganggunya distribusi dari depot yang melayani 645 SPBU di seputar Jabodetabek dan Jawa Barat itu tak pelak membuat pasokan ke sejumlah SPBU di wilayah tersebut terganggu. Meskipun Pertamina telah mengalihkan pelayanan penyaluran dari depot Plumpang ke tiga depot lain yaitu Tanjung Gerem, Padalarang dan Cikampek, namun tetap saja penyaluran dari depot alternatif tersebut terkendala waktu pengiriman. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menandaskan kosongnya premium dan solar di sejumlah SPBU di Jabodetabek karena dua faktor, yaitu terbakarnya depot Plumpang itu sendiri ditambah aksi beli panik yang dilakukan masyarakat sejak tadi malam. "Coverage depot Plumpang berkurang dari 9 hari menjadi 7,5 hari. Selain karena kebakaran, aksi beli yang berlebihan di masyarakat juga menyebabkan kelangkaan," jelasnya. Tetapi Tubagus mendapat laporan sejak garis batas polisi diangkat beberapa menit lalu, depot Plumpang sudah dapat beroperasi kembali. Saat ini menurutnya di depot tersebut sedang berlangsung proses pengisian ke truk-truk tanki yang akan mengirimkan BBM ke SPBU. "Kemudian BPH Migas juga meminta Pertamina untuk menggunakan sistem pemesanan secara manual kalau sistem pemesanan online nya terganggu. Hal itu untuk menghindari kelangkaan di masyarakat. Mudah-mudahan besok sudah normal seluruhnya," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News