Ansari Bukhari, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian (Depperin) membantah PT Krakatau Steel, PT Mandan Steel, PT Gunung Garuda membatalkan niat investasinya. "Tidak benar kalau investasinya batal karena pasokan bahan baku," katanya, hari ini. Menurut Ansari, Mandan Steel telah mendapatkan pasokan biji besi dari PT Yiwan sebesar 1 juta ton per tahun. Sehingga, Mandan Steel akan mampu memproduksi sekitar 500.000 ton billet. Sementara PT Silo dan Yiwan juga telah berkomitmen akan memasok biji besi sekitar 450.000 ton per tahun kepada PT Krakatau Steel. Hal ini membuat PT KS mampu memproduksi baja kasar sekitar 300.000 ton per tahun. Sedangkan PT Semeru Surya Steel, anak usaha Gunung Garuda yang masih mengalami kendala pasokan bahan baku. Hal ini terjadi karena beberapa perusahaan daerah hanya sanggup memenuhi kurang dari separuh kebutuhan perseroan. I Putu Suryawirawan, Direktur Logam Depperin juga membantar kabar tentang batalnya investasi yang akan dilakukan produsen baja di Kalimantan. Menurutnya, perusahaan tersebut telah berkomitmen akan merealisasikan usahanya itu pada tahun ini. "Kami akan ketemu Mandan pekan depan," tegasnya. Menurut Putu, yang menjadi masalah ketiga perusahaan tersebut adalah lokasi tanah. Namun, ia telah meminta mereka mencari tanah sendiri agar investasi ini bisa terwujud. Sementara itu, pemerintah akan menyiapkan lahan di daerah kawasan ekonomi terpadu untuk PT KS dengan masa kontrak menjadi 30 tahun. Pasalnya, saat ini kawasan itu hanya mengizinkan pembatasan sewa lahan oleh pemerintah provinsi Kalimantan selama lima tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Depperin Bantah Investasi Logam Batal
Ansari Bukhari, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian (Depperin) membantah PT Krakatau Steel, PT Mandan Steel, PT Gunung Garuda membatalkan niat investasinya. "Tidak benar kalau investasinya batal karena pasokan bahan baku," katanya, hari ini. Menurut Ansari, Mandan Steel telah mendapatkan pasokan biji besi dari PT Yiwan sebesar 1 juta ton per tahun. Sehingga, Mandan Steel akan mampu memproduksi sekitar 500.000 ton billet. Sementara PT Silo dan Yiwan juga telah berkomitmen akan memasok biji besi sekitar 450.000 ton per tahun kepada PT Krakatau Steel. Hal ini membuat PT KS mampu memproduksi baja kasar sekitar 300.000 ton per tahun. Sedangkan PT Semeru Surya Steel, anak usaha Gunung Garuda yang masih mengalami kendala pasokan bahan baku. Hal ini terjadi karena beberapa perusahaan daerah hanya sanggup memenuhi kurang dari separuh kebutuhan perseroan. I Putu Suryawirawan, Direktur Logam Depperin juga membantar kabar tentang batalnya investasi yang akan dilakukan produsen baja di Kalimantan. Menurutnya, perusahaan tersebut telah berkomitmen akan merealisasikan usahanya itu pada tahun ini. "Kami akan ketemu Mandan pekan depan," tegasnya. Menurut Putu, yang menjadi masalah ketiga perusahaan tersebut adalah lokasi tanah. Namun, ia telah meminta mereka mencari tanah sendiri agar investasi ini bisa terwujud. Sementara itu, pemerintah akan menyiapkan lahan di daerah kawasan ekonomi terpadu untuk PT KS dengan masa kontrak menjadi 30 tahun. Pasalnya, saat ini kawasan itu hanya mengizinkan pembatasan sewa lahan oleh pemerintah provinsi Kalimantan selama lima tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News