Depperin Gelar Pleatihan Teknik Pipanisasi dan Desain Pabrik untuk Pemuda Palestina



JAKARTA. Pelatihan industri dari pemerintah tak hanya berlaku untuk pemuda lokal. Hal itu dibuktikan oleh Departemen Perindustrian (Depperin) yang membuka pelatihan untuk 14 pemuda Palestina. Bentuknya, pelatihan tentang teknik pipanisasi dan desain pabrik. Program ini berlangsung pada 25 Mei hingga 18 Juni 2009 di Jakarta.

Terselenggaranya program ini merupakan wujud kerjasama antara Depperin dan Departemen Luar Negeri untuk menyediakan program pembangunan kapasitas dan mendukung pembangunan industri di Palestina. Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Kemitraan Strategis baru Asia Afrika atau New Asian African Strategic Partnership (NAASP) yang ditandatangani pada 2005 lalu.

Sekretaris Jenderal Depperin Agus Tjahajana mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan memberikan keahlian kepada para pemuda Palestina. “Sebab, negara itu cukup banyak pabrik minyak dan petrokimia. Setelah pelatihan diharapkan mereka bisa bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut dan tak hanya di Palestina tapi juga di Arab Saudi, Yaman, dan Afrika Utara," kata Agus saat pembukaan Training On Mechanical (Piping) Engineering Drafting For Palestine di kantor Departemen Perindustrian.


Dia menjelaskan, pelatihan ini tak menyerap banyak anggaran. Sebab, Depperin sebatas menyediakan akomodasi bagi pemuda Palestina selama pelatihan. Dari perkiraan, anggaran selama pelatihan sekitar Rp 200- Rp 300 juta. Dalam pelatihan ini, Depperin menggandeng PT Rekayasa Industri untuk memberikan pelatihan tentang teknik pipanisadi dan desain pabrik.

Direktur Kerjasama Intra-Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Ibnu Hadi mengungkapkan, program ini merupakan komitmen pemerintah Indonesia membantu Palestina terutama dalam pembangunan kapasitas ditargetkan untuk 1.000 pemuda Palestina hingga tahun 2013.

“Tak hanya dengan Departemen Perindustrian, Departemen Luar Negeri juga akan bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional,” kata Ibnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie