JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) merugi sebesar Rp 148,5 miliar pada semester pertama 2012. Posisi ini merosot dibandingkan periode serupatahun lalu Indosat masih membukukan laba bersih sebesar Rp 240,8 miliar.Presiden Direktur Indosat Harry Sasongko menjelaskan, penurunan tersebut disebabkan melemahnya rupiah terhadap dollar AS."Dari posisi Desember 2011 Rp 9.068 per dollar AS ke posisi Juni 2012 Rp 9.480 per dollar AS," ujar Harry, Selasa (31/7).Indosat mencatat rugi bersih atas selisih kurs pada semester pertama 2012 sebesar Rp 522,3 miliar dibandingkan laba sebesar Rp 677,7 miliarpada semester pertama 2011. Perusahaan telekomunikasi ini juga mencatat rugi bersih perubahan wajar derivatif pada semester pertama 2012 sebesar Rp 31,6 triliun. Angka ini menurun dibandingkan kerugian pada periode serupa tahun lalu Rp 123,4 miliar.Dari segi pendapatan usaha terdapat pertumbuhan sebesar 3,3% menjadi Rp 10,377 triliun dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar Rp10,041 triliun."Pendapatan seluler, data tetap serta telepon memberikan kontribusi masing-masing 82%, 13%, dan 5% terhadap pendapatan usaha konsolidasiperusahaan," papar Harry.Sementara itu, beban usaha pada semester pertama 2012 naik 3,5% menjadi Rp 8,929 triliun. Terutama disebabkan peningkatan beban jasa telekomunikasi, depresiasi dan amortisasi, pemasaran, serta umum & administrasi, diimbangi penurunan beban karyawan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Depresiasi rupiah, Indosat rugi bersih Rp 148,5 M
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) merugi sebesar Rp 148,5 miliar pada semester pertama 2012. Posisi ini merosot dibandingkan periode serupatahun lalu Indosat masih membukukan laba bersih sebesar Rp 240,8 miliar.Presiden Direktur Indosat Harry Sasongko menjelaskan, penurunan tersebut disebabkan melemahnya rupiah terhadap dollar AS."Dari posisi Desember 2011 Rp 9.068 per dollar AS ke posisi Juni 2012 Rp 9.480 per dollar AS," ujar Harry, Selasa (31/7).Indosat mencatat rugi bersih atas selisih kurs pada semester pertama 2012 sebesar Rp 522,3 miliar dibandingkan laba sebesar Rp 677,7 miliarpada semester pertama 2011. Perusahaan telekomunikasi ini juga mencatat rugi bersih perubahan wajar derivatif pada semester pertama 2012 sebesar Rp 31,6 triliun. Angka ini menurun dibandingkan kerugian pada periode serupa tahun lalu Rp 123,4 miliar.Dari segi pendapatan usaha terdapat pertumbuhan sebesar 3,3% menjadi Rp 10,377 triliun dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar Rp10,041 triliun."Pendapatan seluler, data tetap serta telepon memberikan kontribusi masing-masing 82%, 13%, dan 5% terhadap pendapatan usaha konsolidasiperusahaan," papar Harry.Sementara itu, beban usaha pada semester pertama 2012 naik 3,5% menjadi Rp 8,929 triliun. Terutama disebabkan peningkatan beban jasa telekomunikasi, depresiasi dan amortisasi, pemasaran, serta umum & administrasi, diimbangi penurunan beban karyawan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News