KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Depresiasi rupiah menjadi beban bagi sejumlah emiten, termasuk emiten farmasi. Kemampuan emiten farmasi untuk mencetak cuan menurun, sebab, bahan baku di industri ini masih sangat tergantung impor. Lihat saja, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Secara tahunan, laba bersih perusahaan meningkat. Tapi, kinerja kuartalan agak melambat, terlihat dari sisi margin laba kotor. Berdasarkan data Bloomberg, kuartal II-2018, margin laba kotor KLBF sekitar 47%. Angka ini turun dibanding kuartal sebelumnya, yakni 48%. Sedang margin laba bersih stabil di level 11%.
Depresiasi rupiah mengikis margin emiten farmasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Depresiasi rupiah menjadi beban bagi sejumlah emiten, termasuk emiten farmasi. Kemampuan emiten farmasi untuk mencetak cuan menurun, sebab, bahan baku di industri ini masih sangat tergantung impor. Lihat saja, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Secara tahunan, laba bersih perusahaan meningkat. Tapi, kinerja kuartalan agak melambat, terlihat dari sisi margin laba kotor. Berdasarkan data Bloomberg, kuartal II-2018, margin laba kotor KLBF sekitar 47%. Angka ini turun dibanding kuartal sebelumnya, yakni 48%. Sedang margin laba bersih stabil di level 11%.