KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Depresiasi rupiah menambah tantangan sejumlah emiten tahun ini. Terlebih, mereka yang memiliki pemasukan dalam rupiah, tapi memiliki utang dalam dollar Amerika Serikat (AS) yang juga tak sedikit. Setidaknya, potensi tekanan sudah tercermin dari asumsi penggunaan kurs dalam laporan keuangan masing-masing emiten. Misalnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Semua transaksi yang LPKR lakukan sepanjang kuartal I-2018 sudah menggunakan asumsi kurs Rp 13.756 per dollar AS. Asumsi itu naik 1,5% dibandingkan periode 31 Desember 201 yaitu kurs Rp 13.548 per dollar AS.
Asumsi yang sama juga digunakan oleh PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT MNC Investama Tbk (BHIT) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). "Asumsi kurs akan terus berubah karena memakai rata-rata satu tahun dan itu sudah pasti naik," ujar analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra, Jumat (29/2).