KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim bagi-bagi dividen belum usai. Sejumlah emiten bahkan akan membagikan dividen dengan porsi jumbo yang menggiurkan. Trio emiten tambang plat merah menarik perhatian pelaku pasar. Emiten batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menebar 100% laba bersih tahun buku 2021 sebagai dividen. Adapun, PTBA membukukan laba bersih senilai Rp 7,90 triliun sepanjang tahun lalu. Selanjutnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bakal membagikan 50% dari laba bersih 2021 untuk dividen. Nilainya mendekati Rp 1 triliun, tepatnya sebesar Rp 930,87 miliar. Emiten tambang BUMN lainnya, PT Timah Tbk (TINS), akan membayar dividen sebesar 35% dari laba bersih tahun lalu dengan jumlah Rp 455 miliar.
Emiten swasta juga tak ketinggalan. Tengok saja, perusahaan batubara Dato Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bakal membagikan dividen sebesar US$ 1 miliar atau US$ 0,3 per saham. Nilai itu setara dengan Rp 4.383,33. Berikutnya, ada emiten di bawah naungan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yakni PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) yang akan menebar dividen setara Rp 800 miliar atau Rp 180 per saham.
Baca Juga: Ada Profit Taking, IHSG Diprediksi Berlanjut Melemah pada Jumat (27/5) Kemudian, ada emiten ritel PT Sumber Alfaria Triyaja Tbk (AMRT) yang bakal menebar dividen dengan porsi 40% dari laba bersih tahun lalu. AMRT mengalokasikan Rp 779,83 mliar atau Rp 18,78 per saham sebagai dividen. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga telah menyetujui adanya pembagian dividen sebesar Rp 500 per saham. Emiten berikutnya, PT Merck Tbk (MERK) akan membagi dividen sejumlah Rp 107,5 miliar atau Rp 240 per saham. Selain emiten-emiten di atas, ada beberapa perusahaan lain yang akan menebar dividen dengan cum date Jum'at (27/5) besok sampai akhir bulan Mei ini. Mereka adalah PT Tunas Ridean Tbk (TURI), PT Ace Oldfields Tbk (KUAS), PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), dan PT FKS Multi Agro Tbk (FISH). Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyoroti, model bisnis yang dijalankan perusahaan serta kebijakan dari pemegang saham pengendali menjadi pendorong penting bagi emiten yang konsisten membagi dividen dengan nilai menggiurkan. Misalnya saja saham bank BUMN yang umumnya memiliki dividend payout ratio jumbo. Di jajaran emiten swasta, Wawan mencontohkan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang dituntut pengendalinya untuk menyumbang laba. "Untuk saham tambang, profitnya melonjak tinggi karena harga komoditas terbang. Dividen akan besar di tahun ini, dan mungkin juga tahun depan, tetapi tidak sustain akan terus besar," ujar Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (26/5). Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, sentimen global mendorong prospek saham emiten tambang. Selain menggiurkan secara dividen, kinerja fundamental juga terbilang apik. Kendati begitu, Nico mengingatkan agar pelaku pasar tetap mencermati harga saham pasca distribusi dividen yang biasanya akan terjadi penurunan. "Dengan dividen yang ditebar, juga menambah daya tarik emiten, yang berarti perusahaan mengapresiasi investornya. Namun perhatikan juga sentimen global yang penuh ketidakpastian di pasar," imbuh Nico.
Baca Juga: Simak Estimasi Yield dan Jadwal Pembagian Dividen Indocement (INTP) Perlu diwaspadai, dividen juga bisa dipakai untuk trading jangka pendek memanfaatkan momentum. Pasalnya, pembagian dividen berpotensi mendatangkan penguatan saham, apalagi jika porsi yang dibagi tergolong tinggi. Namun, penguatan harga hanya secara jangka pendek saja, sebelum berpotensi terjadi koreksi. Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto meneruskan, penguatan harga saham akan sangat tergantung dari besaran dividen dan prospek emiten ke depannya. Semakin besar nilai dividen, semakin atraktif pergerakan sahamnya. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan saham PTBA yang direspons dengan kenaikan harga cukup tinggi. Pada perdagangan Selasa (24/5) lalu, saham PTBA terdongkrak 7,32% ke level Rp 4.400. Di sisi lain, untuk signifikansi terhadap pergerakan pasar saham secara umum, akan sangat tergantung dari bobot yang dimiliki emiten terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika dilihat sejauh ini, mayoritas emiten bersaham bluechips sudah selesai menggelar RUPS dan membagikan dividen. Pandhu bilang, saham-saham yang akan membagi dividen menarik untuk dikoleksi memanfaatkan momentum jangka pendek dari respons pasar. Meski begitu, Pandhu memberikan catatan. Jika melakukan pembelian setelah RUPS, biasanya harga saham tidak akan lama mencapai level tertinggi karena sudah
price in. Dari deretan emiten yang akan membagikan dividen, Pandhu melihat PTBA dan MPMX sebagai saham yang paling menarik dengan memberikan
yield dividend lebih dari 13%. Namun, dia mengingatkan risiko jika masuk menjelang cum date seperti saat ini, lantaran sudah mengalami penguatan sejak beberapa waktu lalu. Secara historis, biasanya harga saham akan cenderung bergerak melemah pasca cum date, sehingga risiko lebih besar daripada potensial upside. "Jika ingin melakukan pembelian idealnya jauh sebelum RUPS. Oleh karena itu kami melihat kedua saham tersebut untuk cenderung sell on strength memanfaatkan momentum dividen," sebut Pandhu.
Baca Juga: Prospek Menarik, Intip Rekomendasi Saham AMRT dan MIDI Berikut Ini Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, saham yang akan membagi dividen akan tetap menarik bagi para investor dividen hunter. Secara teknikal, Herditya melihat dalam jangka pendek rata-rata emiten tersebut akan terkoreksi terlebih dulu. Nah, kondisi itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan
buy on weakness (BoW). "Secara teknikal, kami mencermati seperti PTBA, TINS, INTP, dan AMRT dapat diakumulasi terlebih dulu," kata Herditya. Sementara itu, Nico memberikan rekomendasi
buy untuk saham TINS dan PTBA. Kemudian, saham AMRT juga dinilai layak untuk dikoleksi yang didorong oleh prospek pemulihan ekonomi dan kenaikan konsumsi masyarakat.
Sedangkan, Wawan mengingat bahwa harga saham pembagi dividen pada umumnya akan meningkat, tapi berpotensi terkoreksi sebesar dividen pada saat ex-date. Selanjutnya, investor akan kembali memantau kinerja fundamental masing-masing emiten. PTBA menjadi emiten yang cukup stabil dari sisi profitabilitas dan menjadi BUMN yang konsisten membagi dividen. "Untuk investor long term dapat menjadi pertimbangan. ANTM juga akan diuntungkan oleh harga nikel," imbuh Wawan.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham FILM, MLIA dan ANTM untuk Jumat (27/5) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat