KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Desa Bansari berhasil menyabet peringkat pertama Desa BRILiaN 2023, yang diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang juga merupakan induk Holding Ultra Mikro. Bukan tanpa alasan, desa yang terletak di kaki Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ini mengikuti program BRILiaN. Tentu, ingin mengembangkan potensi yang ada di desanya. Mengutip Kompas.com, Kepala Desa Bansari Herlan mengatakan, Desa Bansari memiliki potensi perkebunan dan pertanian yang besar. Seperti, perkebunan melon, kopi, bawang merah, hingga tembakau.
Baca Juga: Raih Juara II Desa BRILiaN 2023, Desa Cikaso Bangun Lumbung Pangan Masyarakat Herlan pun bercerita, melon di Desa Bansari memiliki kualitas premium, yang bahkan beberapa di antaranya memiliki jenis seperti yang ada di Jepang dan Korea Selatan. Sehingga, untuk menjaga kualitas melon tersebut, “Kami menggunakan
smart farming yang dilakukan di
hydroponic greenhouse untuk membudidayakan melon,” terang Herlan. Dia menambahkan, pemanfaatan teknologi
smart internet of things (IoT) juga dilakukan guna membantu memantau lahan dan hasil pertanian. Bahkan, mereka juga menggunakan energi terbarukan, seperti panel surya sebagai sumber energi. Desa Bansari kerap menjadi daerah tujuan wisata, dengan menawarkan pemandangan alam. Kearifan lokal berupa kesenian Jaran Kepang, Kubro Siswo dan Karawitan, juga industri kreatif lainnya turut mendukung pariwisata Desa Bansari. Selain melon, Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Sembada, Hendi Nurseto mengatakan salah satu yang menjadi andalan Desa Bansari adalah tembakau. Bahkan, Hendi menyebut tembakau Desa Bansari merupakan salah satu produk yang termahal di dunia, yang juga masuk ke dalam Program Superprioritas Nasional. Hendi juga menekankan pentingnya inovasi di sektor pertanian dan perkebunan, yang menjadi kekuatan dari Desa Bansari. Ini menjadi bagian dari rencana jangka pendek dan panjang desa, untuk membangun ketahanan ekonomi ke depan. Penggunaan teknologi dalam pengolahan potensi desa dilakukan, sebagai bagian untuk mengoptimalkan komoditas perkebunan. Nah, dalam penguatan potensi desa, Desa Bansari pun mengikuti program Desa BRILIaN 2023 yang diinisiasi BBRI. Selama mengikuti program, mulai dari perangkat desa, pengurus BUMDes, hingga pelaku usaha mendapatkan pelatihan dan pendampingan. Salah satunya adalah pemanfaatan
digitalizes, baik dalam pemasaran maupun transaksi. Untuk pemasaran, Desa Bansari membuat situs, media sosial desa, serta memanfaatkan
marketplace Localoka dan Pasar.id. Terlebih, masyarakat Desa Bansari mayoritas pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga petani. Dengan adanya
marketplace tersebut, mereka bisa memasarkan produk lebih luas. “Di Localoka dan Pasar.id, pelaku UMKM bisa melakukan aktivitas perdagangan dan pembayarannya dilakukan melalui BRImo. Selain di marketplace itu, BRImo juga digunakan untuk pembayaran platform lain,” kata Hendi.
Sementara, digitalisasi pembayaran, Desa Bansari memanfaatkan BRImo, QRIS BRI untuk pelaku usaha, dan AgenBRILink.
Baca Juga: Sinergi Bisnis Ultra Mikro, Bisnis Pegadaian Melesat di 2023 Lewat aplikasi tersebut, masyarakat desa dapat membayar tagihan bulanan, seperti listrik dan air, hingga
top-up saldo untuk dompet digital. BRImo juga dilengkapi dengan fitur pembayaran QRIS BRImo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal