Desa penghasil kopi puntang binaan Pertamina, dari perambah hutan kini dilirik Turki



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Efek ganda dari industri hulu minyak dan gas bumi saat ini semakin terasa bagi masyarakat. Hal ini terbukti dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Subang Field (PEP Subang Field) yang termasuk dalam Zona 7 Regional Jawa Subholding Upstream di Desa Campakamulya, Kabupaten Bandung.

PEP Subang Field menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah di Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mulai melakukan pemberdayaan petani setempat untuk melakukan budidaya perkebunan kopi di daerah tersebut sejak 2017. 

Menjadi salah satu bagian dari Pameran Forum Kapasitas Nasional 2021, LMDH Bukit Amanah binaan PEP Subang Field menyajikan varian kopi “Spesialiti Puntang Wangi” yang ditanam, dirawat dan diolah langsung dari tangan petani kopi di selatan Kabupaten Bandung. 


Forum Kapasitas Nasional 2021 digelar pada 21-22 Oktober 2021 oleh SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) sebagai bagian dalam meningkatkan efek berganda pada skala perekonomian nasional melalui kolaborasi para pemangku kepentingan dengan tujuan utama menampilkan industri binaan hulu migas. 

Dalam ajang Forum Kapnas 2021, perwakilan binaan PEP Subang Field menceritakan adanya pengembangan program Kopi Puntang Wangi yang menarik perhatian. 

Deni Sofyan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah mengatakan, setelah menjadi mitra binaan Pertamina EP Subang Field Zona 7 pihaknya dibantu untuk melakukan budidaya kopi yang ramah lingkungan.

"Kami menjadi mitra binaan 2017 dan baru menghasilkan kopi 2019," ujar dia, saat berbincang dengan wartawan secara online, akhir pekan lalu.

Dia menilai, setelah menjadi mitra binaan Pertamina Subang Field ada perubahan yang terjadi pada budidaya kopi. "Kualitasnya bagus dan mendapat harganya bagus, kunci menghasilkan kopi yang berkulitas adalah cara proses kopi, kalau prosesnya baik, maka harganya naik," ucap dia.

Setelah produksi kopi semakin banyak dan berkualitas, Pertamina EP kembali membantu peralatan ekonomi produktif di bidang pengolahan kopi. "Kami dibantu juga cara pemasarannya juga," katanya

Kata Deni, pihaknya kini sudah membuat koperasi berbadan hukum dan saat ini dari Pemda Kabupaten Bandung ditunjuk untuk melakukan ekspor. "Kopi kami ini organik, dan khas rasanya kopi puntang," terang dia.

Ia mengatakan, nantinya ekspor perdana akan ditujukan ke Turki. order ekspor ke Turki hasil dari mengikuti pameran di sana. Alhasil, pihaknya akan memenuhi ekspor kopi puntang pada Agustus 2022 mendatang. 

Ini menandakan bahwa kopi puntang juga bisa menjadi mata pencaharian para petani di sana. Saat ini ada LMDH Bukit Amanah menaungi tiga kelompok petani hutan dengan anggotanya 137 kepala keluarga. 

"Tahun pertama itu 102 hekatre, tetapi ada perluasan sekarang menjadi 137 ha. Lahannya milik Perhutani. Kami dikuatkan dengan program kehutanan sosial melaluia Kementerian LHK memanfaatkan selama 35 tahun dan bisa diwariskan selama tidak mengganggu fungsi hutan," ungkap dia.

Deni mengatakan, hampir 99% saat ini warga setempat tidak lagi melakukan perambahan hutan yang menghilangkan fungsi hutan. Mereka sudah menjadi petani kopi yang menghasilkan bagi keluarga. "Sudah kembali ke jalan yang benar," ujar Deni sambil tersenyum.

Dia menjelaskan LMDH Bukit Amanah saat ini juga mengembangkan Eduwisata kopi di kawasan wisata Gunung Puntang di lahan 137 ha dengan menggandeng Perhutani. Kawasan Eduwisata itu menyediakan jalur sepeda gunung, perkemahan, dan pendakian. 

Ia menjelaskan, saat ini pihak LMDH baru bisa menyerap 10% atau sekitar 100 kilogram dari produksi 100 ton per tahun. "Ini karena terbentur modal di koperasi kami, jadi hanya 10% kami serap," urainya.

Meski kini sudah berkembang, Deni menilai masih banyak tantangan untuk mengembangkan kopi puntang. Utamanya soal terbentur modal usaha, pengembangan kualitas produk dan pemasaran produk pada pasar yang lebih luas. 

"Tapi kegigihan pendampingan dari Pertamina dan program pelatihan yang diberikan mendorong kami untuk menjalankan usaha kopi Puntang Wangi dan membentuk Eduwisata kopi di kawasan wanawisata Gunung Puntang yang bekerjasama dengan Perhutani," ungkap Deni Sofyan yang meraih juara pertama Pertamina Local Hero Award kategori Berdikari 2020 di Forum Kapasitas Nasional 2021.

Selain menjalankan usaha Kopi Puntang Wangi di bawah manajemen Koperasi Bukit Amanah Puntang, mitra binaan tersebut juga menjalankan profesi tambahan sebagai petani kopi organik. Mereka juga melakukan kegiatan budidaya tanaman obat herbal organik dan kegiatan produksi kopi stamina. 

“Omzet anggota kelompok bervariasi sesuai profesi dan usaha yang dijalankan. Namun, sebelum program pembinaan, pendapatan rata-rata tiap anggota mulai dari Rp 150.000 per bulan dan setelah mengikuti program pembinaan, pendapatan per orang meningkat 300% hingga hampir 600% per bulan atau mencapai Rp 600.000 hingga Rp 1.000.000 per bulan,” tambah Deni, saat berbincang dengan wartawan secara online, akhir pekan lalu.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan nilai-nilai Environment, Social, and Governance (ESG) dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia merespon perubahan iklim didasarkan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Program Kopi Puntang Wangi menjawab SDGs tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan SDGs tujuan 12 tentang konsumsi dan produksi bertanggung jawab. 

Deni menjelaskan, saat ini Kabupaten Bandung diminta untuk membentuk korporasi kopi dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Bandung. "Kami terpilih untuk meneken kontrak pembelian," ujar dia.

Dengan membentuk korporasi maka bisa melakukan ekspor, sehingga pihaknya harus menyiapkan sarana dan prasarana untuk persiapan ekspor perdana. "Kami dibantu 16 miliar untuk membangun sarana dan prasarana dan pendidikan," urai dia.

Dia mengatakan, melalui Java Priangan Mandiri dengan produk Java Priangan Lestari Mandiri."Ekspor itu bisa 4 ton robusta, dan nanti Pak Jokowi hadir pada Agustus 2022," 

Deni menjelaskan tujuan ekspor ke Turki bukan tanpa sebab, ini karena Turki adalah jalur perdagangan ke Eropa.  "Nanti pak Jokowi rencananya yang akan meresmikan ekspor perdana," ungkapnya.

Penggunaan TKDN Hulu Migas

Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus mendorong peningkatan peran industri nasional dan lokal pada seluruh pelaksanaan industri hulu migas demi terciptanya efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional dan daerah. 

Salah satunya dengan meningkatkan implementasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan mensosialisasikan pengembangan kapasitas nasional industri migas untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. 

Industri hulu migas masih menjadi sektor vital dalam membantu perputaran roda perekonomian nasional dan daerah, bahkan di tengah hantaman pandemi COVID-19. 

Kehadiran industri hulu migas tidak hanya memberikan dampak positif pada pendapatan pemerintah daerah melalui dana bagi hasil migas, tetapi juga pada masyarakat melalui dampak tak langsung atas beroperasinya suatu wilayah kerja migas. 

Roda perekonomian industri hulu migas telah dibantu oleh industri komoditas utama penunjang migas dengan tingkat capaian TKDN sebesar 57%, di dalam industri penunjang migas tersebut terdapat usaha-usaha kecil dan menengah yang telah ikut berkontribusi memajukan perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional.

Pada 2020 kontribusi hulu migas kepada penerimaan negara mencapai Rp122 triliun atau 144 persen dari target APBN-P 2020. 

Per September 2021, realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai US$9,53 miliar atau melebihi target tahun ini sebesar US$7,28 miliar. 

Terkait TKDN, total pengadaan barang dan jasa per 30 Sept 2021 mencapai US$2,6 miliar dengan komitmen TKDN 58%. Pemerintah sendiri telah menetapkan tingkat capaian pada hulu migas sebesar 57%. 

Dengan nilai pengadaan hulu migas yang mencapai $6,051 miliar pada tahun ini, maka ada sekitar $3,448 miliar alokasi untuk TKDN yang akan mendukung industri nasional. 

Untuk mencapai target TKDN, SKK Migas bersama para stakeholder membuat Vendor Development Program sebagai upaya untuk memberdayakan perusahaan dalam negeri agar berkembang dan dapat digunakan oleh KKKS.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penyedia barang/jasa yang dibutuhkan hulu migas. 

Melalui Vendor Development Program, perusahaan-perusahaan lokal bisa mendapatkan pengetahuan dari perusahaan mancanegara untuk memenuhi kebutuhan industri hulu migas sesuai dengan kriteria pemerintah.

Program ini juga bertujuan untuk membina dan meningkatkan potensi perusahaan kecil lokal melalui program kemitraan, pembukaan lapangan kerja dan akses bisnis, serta pengembangan industri penunjang migas yang di dalamnya terdapat usaha kecil dan menengah. 

Untuk lebih meningkatkan efek berganda pada skala perekonomian nasional melalui kolaborasi para pemangku kepentingan dengan tujuan utama menampilkan industri binaan hulu migas, dan peningkatan awareness seluruh KKKS dan perusahaan demi memaksimalkan penggunaan produk barang/jasa dalam negeri, maka dipandang perlu diselenggarakan sebuah forum dengan fokus pada peningkatan kapasitas nasional hulu migas. 

Berkaitan dengan itu, dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat SKK Migas dan KKKS akan menggelar Forum Kapasitas Nasional 2021 pada 21-22 Oktober mendatang, dengan harapan dapat menjadi bagian dari bentuk dukungan terhadap salah satu pilar utama program SKK Migas IOG Transformation menuju tercapainya 1 juta barel minyak dengan capaian TKDN maksimal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini