JAKARTA. Enam warga Desa Cibogo kecamatan Darmaraja, Sumedang Jawa Barat, melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta. Tujuannya untuk menemui Presiden SBY agar menghentikan rencana penenggelaman wilayah mereka dari proyek pembangunan Bendungan Jatigede. Sebagaimana diketahui, enam warga ini adalah perwakilan warga dari 32 desa dari 5 kecamatan di Sumedang yang wilayahnya terkena dampak Proyek Bendungan Jatigede. Sayangnya, keinginan kelima warga Jatigede ini untuk bertemu Presiden SBY tertunda mengingat SBY sedang berkunjung keluar negeri. "Keinginan kami adalah presiden segera menginstruksikan penghentian pembangunan dan penenggelaman kawasan bendungan karena rakyat jatigede dirampas hak-haknya”, kata Komarudin, salah seorang dari 6 warga. Komarudin merasa kecewa karena hingga detik ini tidak ada kejelasan soal penyelesaian dampak sosial akibat pembangunan Bendungan Jatigede. Padahal pemerintah telah memutuskan bahwa proses penenggelaman sudah dimulai pada bulan September nanti. “Lalu kami mau ke mana, kami akan pertahankan tanah rumah kami, kami siap tenggelam dan mati di tanah kami ini”, sambung Suharyana, salah seorang warga yang lain. Saat ini masih ada sekitar 8.485 kepala keluarga yang berada di lokasi proyek bendungan tersebut. Berlarut-larutnya persoalan ini, menurut Suharyana membuat seluruh warga dirundung kekhawatiran. Pada perjalanan ke Jakarta ini, keenam warga mengaku tidak akan kembali ke Sumedang sebelum berhasil bertemu dengan Presiden SBY. Rencananya, didampingi WALHI, mereka akan berkunjung ke beberapa instansi seperti, KOMNAS HAM, DPR RI, UKP4 dan Kementerian dan Lembaga untuk meminta dukungan agar upaya penenggelaman kampung mereka bisa dihentikan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Desa tenggelam, 6 warga Sumedang jalan ke Jakarta
JAKARTA. Enam warga Desa Cibogo kecamatan Darmaraja, Sumedang Jawa Barat, melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta. Tujuannya untuk menemui Presiden SBY agar menghentikan rencana penenggelaman wilayah mereka dari proyek pembangunan Bendungan Jatigede. Sebagaimana diketahui, enam warga ini adalah perwakilan warga dari 32 desa dari 5 kecamatan di Sumedang yang wilayahnya terkena dampak Proyek Bendungan Jatigede. Sayangnya, keinginan kelima warga Jatigede ini untuk bertemu Presiden SBY tertunda mengingat SBY sedang berkunjung keluar negeri. "Keinginan kami adalah presiden segera menginstruksikan penghentian pembangunan dan penenggelaman kawasan bendungan karena rakyat jatigede dirampas hak-haknya”, kata Komarudin, salah seorang dari 6 warga. Komarudin merasa kecewa karena hingga detik ini tidak ada kejelasan soal penyelesaian dampak sosial akibat pembangunan Bendungan Jatigede. Padahal pemerintah telah memutuskan bahwa proses penenggelaman sudah dimulai pada bulan September nanti. “Lalu kami mau ke mana, kami akan pertahankan tanah rumah kami, kami siap tenggelam dan mati di tanah kami ini”, sambung Suharyana, salah seorang warga yang lain. Saat ini masih ada sekitar 8.485 kepala keluarga yang berada di lokasi proyek bendungan tersebut. Berlarut-larutnya persoalan ini, menurut Suharyana membuat seluruh warga dirundung kekhawatiran. Pada perjalanan ke Jakarta ini, keenam warga mengaku tidak akan kembali ke Sumedang sebelum berhasil bertemu dengan Presiden SBY. Rencananya, didampingi WALHI, mereka akan berkunjung ke beberapa instansi seperti, KOMNAS HAM, DPR RI, UKP4 dan Kementerian dan Lembaga untuk meminta dukungan agar upaya penenggelaman kampung mereka bisa dihentikan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News