Desain produk apik dongkrak nilai jual



Salah satu strategi pemasaran yang memainkan peran penting untuk menuai sukses adalah pemilihan desain dan kemasan produk. Dengan desain yang unik, suatu produk akan tampil beda, memikat konsumen, hingga mengerek omzet. Apa jadinya jika minuman kopi cuma disuguhkan dalam gelas kaca polos dan dijual di warung pinggir jalan? Mungkin, hari ini, kita tidak akan pernah mengenal Starbuck, jaringan kedai ritel kopi asal Amerika Serikat. Dengan minuman kopi yang dikemas dalam wadah kertas karton berdesain menarik dan embel-embel kemasan daur ulang plus sedotan pipih nan unik, usaha yang dirintis oleh trio Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker pada tahun 1971 dan dipoles oleh Howard Schultz selaku CEO, kini, telah menggurita di seluruh dunia.Salah satu kunci kesuksesan Starbuck dan berbagai produk global lainnya adalah strategi branding serta desain dan kemasan produk yang menarik di mata konsumen. Tiga hal ini merupakan bagian dari strategi pemasaran perusahaan. Namun, banyak pelaku usaha kecil maupun pemula cenderung mengecilkan peran desain, kemasan, logo atau brand produk dalam menunjang kesuksesan bisnis. Sebagian pengusaha kecil dan pemula beranggapan hal-hal semacam itu merupakan domainnya perusahaan besar. Mereka memilih lebih fokus menciptakan suatu produk namun tidak memperhatikan kemasannya yang cenderung sama dengan para pesaingnya. Padahal, mayoritas konsumen memilih suatu produk karena tertarik dengan kemasan produk yang unik dan menarik.Sejatinya, memoles desain dan kemasan produk yang dijajakan bisa menjadi faktor pembeda dibandingkan produk lain yang sudah lebih dulu eksis di pasaran. Alhasil, produk baru itu akan selalu diingat dan dikenal luas oleh masyarakat sekaligus target pasar kita.Dalam membuat desain dan kemasan tersebut, Anda harus menyesuaikannya dengan isi produk. Misalnya, jika menawarkan produk camilan manisan buah untuk anak-anak, Anda bisa mendesain kemasan luar produk dengan gambar buah-buahan. Tampilan luar itu bisa ditambah dengan gambar animasi tokoh superhero idola anak-anak.Anda juga bisa membuat kemasan produk dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga besar. Maklum, tidak semua konsumen membutuhkan produk dalam jumlah besar dan banyak. Dengan menyediakan produk dalam berbagai kemasan ukuran, konsumen bisa memilih kemasan yang sesuai kebutuhannya. Selain itu, konsumen biasanya lebih menyukai kemasan berukuran kecil yang harganya lebih murah.Opsi lain yang bisa dilakukan adalah membuat kemasan produk dari bahan yang dapat didaur ulang Pasalnya, saat ini, konsumen sudah makin peduli dengan isu-isu global warming dan daur ulang. Dengan membuat kemasan semacam itu, nilai produk dan usaha Anda akan naik di mata para konsumen. Peran penting logo Aries Budi Marwanto, pemilik usaha desain produk bimpop.com, menyatakan, pembuatan desain produk juga harus disesuaikan dengan nilai-nilai strategis dan keunggulan perusahaan itu untuk strategi pencitraan kepada konsumen.Dalam membuat desain dan kemasan produk, Aries meminta pelaku usaha mau berkomunikasi secara aktif. Sebab, desainer memerlukan informasi soal produk yang ingin ditawarkan. Selain itu, dia selalu meminta contoh kemasan produk kompetitor kliennya. Tujuannya adalah membandingkan bentuk, jenis, dan gaya kemasan produk pesaing yang sudah beredar lebih dulu di pasar. Dari situlah, desainer bimpop.com menawarkan konsep desainnya kepada klien pengusahanya. "Apakah bergaya modern, cutting-edge, atau ingin desain produk yang sama dengan pesaing," ujar Aries. Selain memesan pembuatan kemasan, lanjut dia, biasanya pengusaha juga meminta dibuatkan logo untuk dilekatkan pada kemasan produk.James Widyaharsana, pengamat marketing dan manajemen dari Swiss German University (SGU), berpendapat, perusahaan sangat membutuhkan logo pada produknya sebagai identitas sekaligus faktor pembeda dengan produk pesaingnya. Tanpa logo, konsumen akan ragu, bahkan sulit mengingat perusahaan termasuk produk dan layanan jasa yang ditawarkan. "Terlepas dari skala usahanya, setiap perusahaan perlu membentuk logo yang unik dan mencerminkan dirinya," ujarnya.Tito Pratama, desainer sekaligus pemilik titodesain.com, mengaku banyak menerima order pembuatan logo dari perusahaan berskala kecil dan menengah. Hal ini menunjukkan pengusaha berstatus UMKM di Indonesia mulai menyadari peran strategis logo yang dalam mendukung perkembangan bisnisnya. "Saya pernah melayani pengusaha bakso yang ingin membuat logo," kata Tito, yang mengaku telah membuat sekitar 200 logo produk. Sebelum membuat logo, perusahaan harus menyiapkan beberapa materi penting. Antara lain filosofi dan latar belakang perusahaan, informasi bidang industri yang digeluti, serta keinginan atau rencana pengembangan perusahaan ke depan. Menurut Aries, logo terdiri dari beberapa jenis, yakni simbol, ilustrasi, karakter, atau inisial perusahaan. Pilihan warna juga memainkan peran penting dalam pembuatan logo. Karena itu, perusahaan yang ingin memesan pembuatan logo sebaiknya sudah memiliki ide awal yang disukai atau minimal memiliki referensi logo para pesaingnya. "Ini informasi awal yang penting sehingga bisa dilihat selera masyarakat terhadap suatu logo," kata Aries. Sementara harga pembuatan desain atau logo sangat ditentukan oleh tampilan yang diinginkan pengusaha. Titodesain.com misalnya, menyediakan empat paket pembuatan logo. Yaitu paket standar seharga Rp 150.000, paket silver Rp 300.000, paket gold Rp 500.000, dan paket platinum Rp 800.000. Perbedaan utama dari setiap paket adalah jumlah pilihan konsep yang tersedia. Contohnya, paket silver hanya mencantumkan tiga pilihan konsep logo dan platinum memiliki delapan konsep logo.Sementara Bimpop.com menawarkan enam paket dengan kisaran harga antara Rp 1 juta hingga Rp 15 juta. Dengan tarif sebesar itu, Arief tidak menutup kemungkinan untuk melakukan revisi sesuai permintaan para kliennya.Ayo, poles produk Anda dengan desain, kemasan, dan logo yang menarik!                           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi