Desak pelonggaran pembatasan, maskapai dan perusahaan perjalanan Inggris gelar aksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan dan perusahaan perjalanan Inggris merencanakan aksi ke pemerintah pada Rabu (23/6). 

Aksi ini digelar untuk mendesak pemerintah Inggris agar segera melonggarkan pembatasan perjalanan, mengingat puncak musim panas akan dimulai beberapa pekan lagi. Periode itu dianggap sebagai peluang bagi perusahaan perjalanan dan maskapai untuk meraih untung. 

Sebagai informasi, industri yang terkait perjalanan memang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19. Tak sedikit pula perusahaan yang akhirnya merugi akibat hal tersebut.


Mengutip Reuters, perusahaan perjalanan ingin bangkit dan tidak ingin kehilangan momen libur musim panas untuk kedua kalinya karena Covid-19. Hanya saja, kemungkinan gagal untuk meraih keuntungan dalam momen tersebut di tahun ini masih besar dikarenakan persyaratan karantina ketat yang masih diberlakukan oleh Inggris

Sementara itu, perusahaan besar seperti Ryanair dan Manchester Airports Group masih terus berupaya untuk mendesak pemerintah. Bahkan, mereka melakukan beberapa aksi lewat jalur hukum untuk mencoba membuat pemerintah melonggarkan aturan sebelum musim paling menguntungkan industri dimulai.

Pada hari aksi yang digelar tengah pekan ini, pilot, awak kabin, dan agen perjalanan akan berkumpul di Westminster, pusat kota London dan di bandara seluruh Inggris untuk mencoba menggalang dukungan. 

Baca Juga: PM Inggris tidak yakin virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan

Asal tahu saja, industri penerbangan Inggris lebih terpukul oleh pandemi daripada rekan-rekannya di kawasan Eropa.

Data serikat pekerja pilot atau BALPA menunjukkan, kedatangan dan keberangkatan harian ke Inggris turun 73% pada hari rata-rata awal bulan ini dibandingkan sebelum pandemi. Ini merupakan penurunan terbesar di Eropa mengingat Spanyol, Yunani dan Perancis hanya turun kurang dari 60%.

Bandara Inggris juga terkena dampak buruk dengan lalu lintas masuk dan keluar dari bandara tersibuk kedua di London, Gatwick, turun 92%. Serikat pekerja menyebut bahwa waktu untuk industri ini hampir habis.

"Tidak ada waktu untuk bersembunyi di balik gugus tugas dan tinjauan. BALPA menuntut agar pemerintah Inggris bertindak bersama dan membuka rute AS dan tujuan perjalanan liburan Eropa yang telah diblokir," kata Sekretaris Jenderal BALPA Brian Strutton, yang dikutip dari Reuters, Minggu (20/6).

Sebagai informasi, lebih dari 45.000 pekerjaan pada sektor penerbangan di Inggris telah kehilangan pekerjaan, dengan perkiraan menunjukkan bahwa 860.000 pekerjaan penerbangan, perjalanan dan pariwisata hanya ditopang oleh skema cuti pemerintah.

Selanjutnya: Perbaharui protokol perjalanan, UEA tangguhkan peloncong dari tiga negara ini

Editor: Anna Suci Perwitasari