JAKARTA. Pemerintah menetapkan Bea Keluar (BK) crude palm oil atau CPO untuk pengiriman di bulan Desember menjadi 15% atau naik dari BK pada bulan November yang masih 10%. Kenaikan BK dikarenakan adanya kenaikan harga CPO di selama 30 hari terakhir di bursa komoditi Rotterdam.Penghitungan BK CPO yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan tersebut mengacu pada hitungan harga rata-rata CPO di bursa Rotterdam. Dalam hitungan Kementerian Perdagangan (Kemdag), harga referensi CPO di bursa Rotterdam sudah mencapai US$ 1.081,51 per ton naik dibandingkan harga referensi bulan sebelumnya senilai US$ 955,17 per ton.Sesuai dengan ketetapan Menteri Keuangan No 67/2010, maka BK yang dikenakan untuk CPO-nya tersebut besaran BK yang ditetapkan adalah 15%. "Sementara Harga Patokan Eskpor (HPE) sebagai acuan menghitung BK ditetapkan sebesar US$ HPE 1.010 pe ton atau naik dibandingkan HPE Oktober sebesar US$ 883 per ton," kata Deddy Shalef, Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (24/11). Menghadapi pertemuan Cancun Bulan Desember, negosiator iklim United Nations (UN) akan bertemu dan mendebatkan perlindungan hutan tropis. Kebijakan UN untuk membatasi pembersihan lahan hutan untuk pembiakan kelapa sawit akan menekan suplai minyak sawit di pasar global dan akan berdampak terhadap meningkatnya harga. Hal ini ditegaskan oleh Dorab Mistry, Director at oil trader Godrej International Ltd. "Tidak ada yang menggagas bahwa kebijakan ini justru membikin harga jadi bullish," kata Mistry yang sudah menyelami industri ini selama lebih dari 30 tahun. Menurutnya, suplai minyak sawit di pasar global gagal memenuhi permintaan dalam tiga tahun terakhir ini.
Desember, BK CPO naik menjadi 15%
JAKARTA. Pemerintah menetapkan Bea Keluar (BK) crude palm oil atau CPO untuk pengiriman di bulan Desember menjadi 15% atau naik dari BK pada bulan November yang masih 10%. Kenaikan BK dikarenakan adanya kenaikan harga CPO di selama 30 hari terakhir di bursa komoditi Rotterdam.Penghitungan BK CPO yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan tersebut mengacu pada hitungan harga rata-rata CPO di bursa Rotterdam. Dalam hitungan Kementerian Perdagangan (Kemdag), harga referensi CPO di bursa Rotterdam sudah mencapai US$ 1.081,51 per ton naik dibandingkan harga referensi bulan sebelumnya senilai US$ 955,17 per ton.Sesuai dengan ketetapan Menteri Keuangan No 67/2010, maka BK yang dikenakan untuk CPO-nya tersebut besaran BK yang ditetapkan adalah 15%. "Sementara Harga Patokan Eskpor (HPE) sebagai acuan menghitung BK ditetapkan sebesar US$ HPE 1.010 pe ton atau naik dibandingkan HPE Oktober sebesar US$ 883 per ton," kata Deddy Shalef, Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (24/11). Menghadapi pertemuan Cancun Bulan Desember, negosiator iklim United Nations (UN) akan bertemu dan mendebatkan perlindungan hutan tropis. Kebijakan UN untuk membatasi pembersihan lahan hutan untuk pembiakan kelapa sawit akan menekan suplai minyak sawit di pasar global dan akan berdampak terhadap meningkatnya harga. Hal ini ditegaskan oleh Dorab Mistry, Director at oil trader Godrej International Ltd. "Tidak ada yang menggagas bahwa kebijakan ini justru membikin harga jadi bullish," kata Mistry yang sudah menyelami industri ini selama lebih dari 30 tahun. Menurutnya, suplai minyak sawit di pasar global gagal memenuhi permintaan dalam tiga tahun terakhir ini.