Desember, BK kakao tetap 10%



JAKARTA. Bea Keluar (BK) bijih kakao untuk realisasi ekspor di bulan Desember tetap 10% atau sama dengan bulan November. Besar BK untuk ekspor Kakao tersebut BK dihitung berdasarkan perkembangan harga kakao 30 hari sebelumnya di bursa komoditi New York Board of Trade (NYBOT), New York.Dalam perhitungan Kementerian Perdagangan, harga referensi untuk bijih kakao di bursa NYBOT adalah US$ 2.814,48 per ton atau lebih rendah dari harga referensi bulan NOvember sebelumnya senilai US$ 2,794,85 per ton.Sementara Harga Patokan Ekspor (HPE) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan itu adalah US$ 2.519 per ton. "Besaran BK yang ditetapkan adalah 10% untuk realisasi ekspor 1 - 31 Desember," kata Deddy Shaleh, Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (24/11).

Kebutuhan meningkat

Kebutuhan kakao dunia ke depan diprediksikan akan terus naik sehingga bisa mengerek harga kakao dunia. Tingginya permintaan kakao dunia mencerminkan kebutuhan akan komoditas ini masih cukup tinggi. Brazil adalah salah satu negara yang permintaan kakaonya terus melonjak. Indikasi permintaan kakao di Brazil pada Oktober 2010 ini naik 9% ketimbang satu bulan sebelumnya."Kakao akan terus menguat karena produsen kakao dunia tidak bisa meningkatkan produktivitas tanaman kakaonya dan sulit untuk memperluas areal tanam kakao," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang kepada KONTAN di Jakarta, awal pekan ini.


Saat ini tingkat produktivitas tanaman kakao di Indonesia rata-rata berkisar antara 500 kg per hektare per tahun, masih lebih tinggi ketimbang produktivitas rata-rata di Afrika yang sebesar 300 kg per hektare per tahun. "Saat ini petani lebih tertarik dengan komoditas sawit dan karet, sehingga luas areal kakao tidak bisa berkembang," ujarnya.Sementara itu, konsumsi kakao dunia meningkat rata-rata sekitar 3% - 4% per tahun. Melihat kondisi ini, Zulhefi memperkirakan harga kakao dunia akan kembali mencapai US$ 3.000 per ton pada akhir tahun nanti. Meski harga kakao dunia cenderung naik, tapi kenaikan harga ini tidak bisa dinikmati oleh petani kakao di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: