JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi, ekspor crude palm oil (CPO) pada Desember ini akan meningkat dibanding November lalu. Kenaikan tersebut bisa mencapai sekitar 20%, yakni dari 1,25 juta ton di bulan November menjadi 1,5 juta ton. Susanto Ketua Bidang Pemasaran GAPKI menjelaskan, kenaikan ekspor ini didukung oleh produksi CPO yang membaik di bulan Desember dibanding bulan-bulan sebelumnya yang masih terganggu cuaca. Selain itu, bea keluar ekspor CPO pada bulan ini juga masih nol persen. Pasalnya, harga patokan ekspor (HPE) Desember yang ditentukan berdasarkan harga rata-rata CPO di bulan November masih berada di bawah batasan harga US$ 700 per ton. Namun, kondisi ini mungkin tak bisa bertahan lama. Sebab, harga CPO di Bursa Komoditi Malaysia (MDEX) per 18 Desember 2009 sudah mencapai US$ 737 per ton. Dan, harga CPO di pelabuhan Rotterdam yang menjadi acuan bea keluar biasanya lebih tinggi lagi.
Desember, Ekspor CPO Akan Melonjak
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memprediksi, ekspor crude palm oil (CPO) pada Desember ini akan meningkat dibanding November lalu. Kenaikan tersebut bisa mencapai sekitar 20%, yakni dari 1,25 juta ton di bulan November menjadi 1,5 juta ton. Susanto Ketua Bidang Pemasaran GAPKI menjelaskan, kenaikan ekspor ini didukung oleh produksi CPO yang membaik di bulan Desember dibanding bulan-bulan sebelumnya yang masih terganggu cuaca. Selain itu, bea keluar ekspor CPO pada bulan ini juga masih nol persen. Pasalnya, harga patokan ekspor (HPE) Desember yang ditentukan berdasarkan harga rata-rata CPO di bulan November masih berada di bawah batasan harga US$ 700 per ton. Namun, kondisi ini mungkin tak bisa bertahan lama. Sebab, harga CPO di Bursa Komoditi Malaysia (MDEX) per 18 Desember 2009 sudah mencapai US$ 737 per ton. Dan, harga CPO di pelabuhan Rotterdam yang menjadi acuan bea keluar biasanya lebih tinggi lagi.