JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kinerja neraca perdagangan per Desember 2013 dan angka inflasi Januari 2014, pada Senin (3/2). Sebelum keluar data resmi, Kementerian Keuangan (Kemkeu), Bank Indonesia (BI), dan para ekonom meyakini neraca perdagangan kembali mencatatkan surplus seperti yang terjadi pada selama dua bulan sebelumnya. Positifnya kinerja perdagangan internasional bisa mengurangi defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Kemkeu menghitung surplus neraca dagang Desember 2013 sekitar US$ 800 juta, lebih besar dibandingkan proyeksi BI hanya US$ 785 juta. Sebelumnya, pada Oktober tercatat surplus neraca perdagangan US$ 24,3 juta dan naik menjadi US$ 776,8 juta per November. Menteri Keuangan Chatib Basri bilang, surplus selama tiga bulan berturut-turut menyebabkan CAD triwulan IV 2013 di bawah 3%. Sebelumnya, transaksi berjalan mencatatkan defisit 3,8% pada triwulan III, 4,4% triwulan II, dan 2,6% triwulan I. "Membaiknya CAD akan berlanjut pada tahun 2014, sehingga tahun ini defisit transaksi berjalan bukan lagi ancaman utama bagi perekonomian," ujarnya akhir pekan lalu.
Desember, surplus neraca dagang kian besar
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kinerja neraca perdagangan per Desember 2013 dan angka inflasi Januari 2014, pada Senin (3/2). Sebelum keluar data resmi, Kementerian Keuangan (Kemkeu), Bank Indonesia (BI), dan para ekonom meyakini neraca perdagangan kembali mencatatkan surplus seperti yang terjadi pada selama dua bulan sebelumnya. Positifnya kinerja perdagangan internasional bisa mengurangi defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Kemkeu menghitung surplus neraca dagang Desember 2013 sekitar US$ 800 juta, lebih besar dibandingkan proyeksi BI hanya US$ 785 juta. Sebelumnya, pada Oktober tercatat surplus neraca perdagangan US$ 24,3 juta dan naik menjadi US$ 776,8 juta per November. Menteri Keuangan Chatib Basri bilang, surplus selama tiga bulan berturut-turut menyebabkan CAD triwulan IV 2013 di bawah 3%. Sebelumnya, transaksi berjalan mencatatkan defisit 3,8% pada triwulan III, 4,4% triwulan II, dan 2,6% triwulan I. "Membaiknya CAD akan berlanjut pada tahun 2014, sehingga tahun ini defisit transaksi berjalan bukan lagi ancaman utama bagi perekonomian," ujarnya akhir pekan lalu.