Destinasi Tirta Nusantara (PDES) Fokus Pulihkan Kinerja Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) atau Panorama Destination targetkan layani wisatawan sebanyak 50.000 pax (penumpang) tahun ini. Optimisme target ini karena pandemi covid-19 yang dinilai sudah terkendali.

Direktur PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk Ricky Setiawanto mengatakan, target tersebut diukur berdasarkan booking atau pemesanan perjalanan wisata yang sudah masuk dalam daftar dan harga tiket pesawat diproyeksikan menurun di September.

Dalam tiga bulan terakhir aktivitas pemesanan pun terpantau lancar. Pada bulan Mei dan Juni, pemesanan dilakukan oleh lebih dari 25 grup-30 grup. Sementara bulan Juli, sudah ada pemesanan dari sekitar 40 grup.


Baca Juga: Destinasi Tirta Nusantara (PDES) optimis kinerja 2022 bisa ke level 60% pra-pandemi

"Sejauh ini, PDES mencatatkan sudah ada sekitar 21.000 pax Panorama Destination," kata Ricky dalam Paparan Publik, Selasa (26/7).

Kendati demikian, Ricky menjelaskan bahwa target tersebut sangat kondisional. Hal itu karena dikhawatirkan kembali ditemui banyak kendala menuju akhir tahun.

Misalnya seperti awal tahun ini yang dibayangi penyebaran kasus Omicron dan perang Rusia-Ukraina. Sehingga menyebabkan sejumlah perjalanan wisata PDES kembali lesu. Hal ini pula yang menyebabkan PDES belum berani menentukan target pendapatan tahun ini.

Selain itu, regulasi dalam negeri yang berubah tiba-tiba seperti aturan perjalanan udara dinilai turut menghambat bisnis perjalanan wisata PDES.

"Ini hal-hal yang demikian sulit ditangkal. Kami tidak bisa berasumsi aturan apa yang tiba-tiba muncul. Dan sulit untuk mensosialisasikan kepada mitra kami," sambung Ricky.

Untuk itu, target wisatawan Panorama Destination tahun ini dipatok di angka 50.000 pax. Meski target lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 8,502 pax namun target tersebut masih dibawah realisasi tahun 2019 sebesar 139.565 pax.

 
PDES Chart by TradingView

Guna mendukung proyeksi tersebut, PDES akan memanfaatkan infrastruktur bisnis yang sudah beroperasi di kawasan Asia-Pasifik seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Ricky bilang, ekspansi selanjutnya PDES adalah membentuk infrastruktur di Vietnam tahun 2023 karena sejauh ini bentuknya masih Joint Venture (JV). Sebelumnya, pembukaan kantor di Vietnam dijadwalkan 2021 namun terkendala penyebaran covid varian delta.

Panorama Destination masih fokus memulihkan kinerja tahun ini dengan mengandalkan sejumlah promosi wisata misalnya paket perjalanan Hello Bali dan Hello Bajo yang membidik pasar domestik.

Ke depan, PDES berharap dapat menyelenggarakan ekskursi ekowisata di Jawa dan Bali. Tahun 2023, PDES membidik angka wisatawan dapat berkisar 50% dari tahun 2019 atau sekitar 70.000 pax.

Adapun pelanggan dari Panorama Destination sendiri berasal dari pasar Eropa, Asia Pasifik, Timur tengah, Afrika, dan Amerika Serikat-Kanada. Serta mulai memperkuat promosi dalam negeri untuk menggaet wisatawan domestik.

Baca Juga: Begini upaya pemerintah mendorong pariwisata Bali di era new normal

PDES masih mengalami rugi di sepanjang tahun lalu. Tahun 2021, mereka hanya mampu catatkan pendapatan sebesar Rp 9,2 miliar atau turun 87,45% dari tahun 2020 sebesar Rp 73,3 miliar. Namun, PDES berhasil memangkas rugi usaha hingga 42,89%, dari rugi usaha Rp 100,5 miliar pada tahun 2020 menjadi rugi usaha Rp 57,4 miliar pada tahun 2021.

Hingga semester pertama tahun ini, PDES catatkan pendapatan sebesar Rp 22,65 miliar atau naik dari pendapatan Rp 4,07 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Rugi usaha yang diderita Rp16,86 miliar turun dari rugi usaha Rp 21,67 miliar di tahun sebelumnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .