Destinasi Tirta (PDES) akan perbesar porsi pendapatan dari wisatawan domestik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pariwisata menjadi salah satu sektor bisnis yang paling telak terpukul pandemi covid-19. Pandemi yang belum terkendali turut berdampak terhadap PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES).

Apalagi, pendapatan PDES didominasi oleh wisatawan mancanegara (wisman). Corporate Secretary Destinasi Tirta Nusantara, AB Sadewa, menyampaikan bahwa bisnis PDES masih bertumpu pada kedatangan wisman, sehingga sepanjang border atau migrasi belum dibuka maka kondisi bisnis paket usaha belum mengalami pertumbuhan.

Di sisi lain, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada 3 Juli-20 Juli 2021 kembali memperpanjang tekanan terhadap industri pariwisata. Kendati begitu, Sadewa menyampaikan bahwa pihaknya mendukung kebijakan tersebut, dengan harapan bisa menekan kasus penyebaran covid-19.


Baca Juga: PDES sebut pembukaan Bali menjadi pemantik kebangkitan pariwisata nasional

Penanganan covid-19 yang terkendali, termasuk dengan program 1 juta vaksin sehari bisa menjadi persepsi yang positif bagi wisman. Dengan begitu, PDES berharap rencana pembukaan Bali bisa terlaksana di akhir Juli. Menurut Sadewa, Bali sudah siap dengan menerapkan tiga green zone.

"Sebagai inbound tour operator (yang melayani wisman) kami berharap penanganan covid bisa cepat sehingga persepsi dunia internasional terhadap Indonesia jadi baik. Kami sangat berharap pelaksanaan PPKM darurat bisa menekan kasus covid-19, sehingga Bali bisa dibuka untuk kunjungan wisman," terang Sadewa kepada Kontan.co.id, Jum'at (2/7).

Sepanjang tahun lalu, Sadewa menyampaikan pendapatan PDES merosot sekitar 84% dibandingkan realisasi pada 2019. Sekitar 80% bisnis PDES ditunjang dari wisman. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi situasi pandemi yang berkepanjangan, PDES pun akan memperlebar jangkauan layanannya kepada wisatawan nusantara (wisnus).

 
PDES Chart by TradingView

"Fokus kita sebetulnya sekitar 80% wisman, namun saat ini kita memperbesar porsi untuk wisnus.  Ini strategi kita untuk bertahan sekaligus untuk ke depan jika pemulihan pariwisata global berjalan lamban," sebut Sadewa.

Sebagai strategi untuk bertahan, PDES pun menjalankan sejumlah langkah. Termasuk menyiapkan paket-paket wisata untuk pasar domestik yang berbasis experience, seperti desa-desa wisata, wisata golf dan wisata gastronomi.

"Sementara ini kami juga terus berkomunikasi dengan mitra-mitra travel agent di luar negeri untuk memberikan update terkini tentang situasi covid dan destinasi di Indonesia," pungkas Sadewa.

Selanjutnya: Simak strategi bisnis Panorama Sentrawisata (PANR) untuk tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .