Devaluasi yuan memukul emas



SINGAPURA. Kilau emas meredup pasca China memotong bunga acuan harian yuan yang terbesar dalam dua dekade terakhir guna mengatasi kemerosotan ekspor. Imbasnya, dollar menguat dan permintaan emas batangan pun menyusut.

Harga kontrak emas untuk pengiriman segera turun sebanyak 1% ke level U$ 1,093.95 per troy ounce dan diperdagangkan pada level U$ 1,099.23 pada pukul 1:30 siang waktu Singapura, menurut harga public Bloomberg. Logam naik ke U$ 1,109.08 pada hari Senin (10/8), yang merupakan level tertinggi sejak 21 Juli.

Bullion jatuh sebanyak 7,2% tahun ini imbas dari prospek kenaikan suku bunga AS yang mendorong dollar dan langkah China pada hari ini yang menambahkan dorongan lebih lanjut untuk penguatan greenback. 


Goldman Sachs Group Inc memperkirakan emas mungkin akan turun di bawah U$ 1.000 seiring naiknya biaya pinjaman AS dan investor yang mengurangi kepemilikan pada produk yang diperdagangkan di bursa emas.

Wallace Ng, pedagang di Gemsha Logam Co Shanghai menyebutkan langkah People's Bank of China (PBOC) akan mendorong penguatan dollar. "Ini merupakan bearish untuk emas dalam mata uang dollar," ujarnya.

China adalah produsen emas terbesar dan konsumen dan memenuhi beberapa permintaan dari output lokal , juga membeli logam dari luar negeri dan mata uang lemah akan membuat impor lebih mahal . Daya beli lokal akan turun , kata Ng .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto