JAKARTA. Meski Bank Indonesia (BI) mewajibkan eksportir memasukkan devisa hasil ekspor ke Indonesia, tidak semua eksportir mematuhi aturan itu. BI mencatat sebagian besar eksportir minyak bumi dan gas (migas) masih memarkir devisanya di luar negeri. Direktur Eksekutif Riset dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo, mengatakan, eksportir migas enggan memarkir devisanya di dalam negeri karena perbankan Indonesia masih belum menyediakan layanan trustee (wali amanat). Perbankan lokal memang sudah menyediakan jasa pembayaran pada sektor migas melalui cost recovery bank domestik. Kini, "Tinggal menyediakan layanan seperti investment banking dan terintegrasi dengan pembayaran," ujarnya, Rabu (21/11). Perry menyatakan, untuk merayu eksportir migas, BI akan meluncurkan aturan tersebut pada acara banker's dinner akhir pekan ini. "Salah satu syaratnya bank harus merupakan bank devisa, ada juga permodalan minimum. Bank yang menyediakan layanan ini akan menjadi wakil nasabah dalam pembayaran dan investasi," tambahnya.
Devisa hasil ekspor migas belum masuk
JAKARTA. Meski Bank Indonesia (BI) mewajibkan eksportir memasukkan devisa hasil ekspor ke Indonesia, tidak semua eksportir mematuhi aturan itu. BI mencatat sebagian besar eksportir minyak bumi dan gas (migas) masih memarkir devisanya di luar negeri. Direktur Eksekutif Riset dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo, mengatakan, eksportir migas enggan memarkir devisanya di dalam negeri karena perbankan Indonesia masih belum menyediakan layanan trustee (wali amanat). Perbankan lokal memang sudah menyediakan jasa pembayaran pada sektor migas melalui cost recovery bank domestik. Kini, "Tinggal menyediakan layanan seperti investment banking dan terintegrasi dengan pembayaran," ujarnya, Rabu (21/11). Perry menyatakan, untuk merayu eksportir migas, BI akan meluncurkan aturan tersebut pada acara banker's dinner akhir pekan ini. "Salah satu syaratnya bank harus merupakan bank devisa, ada juga permodalan minimum. Bank yang menyediakan layanan ini akan menjadi wakil nasabah dalam pembayaran dan investasi," tambahnya.