Devisa hasil ekspor minim dikonversi mata uang lokal, bagaimana dampaknya rupiah?



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Bank Indonesia (BI) mencatat nilai devisa hasil ekspor (DHE) yang dikonversikan ke dalam kurs rupiah masih relatif kecil sepanjang tahun ini.

Data yang diterima Kontan, total devisa hasil ekspor (DHE) sepanjang tahun ini hingga Oktober lalu sebesar US$ 110,56 juta. Sebanyak US$ 105,74 juta atau 95,6% masuk ke perbankan domestik.

Baca Juga: BI: Kewajiban neto posisi investasi Indonesia menurun di kuartal III 2019


Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayan mengatakan, porsi DHE yang dikonversi ke rupiah masih di bawah 20%. Sebagian besar DHE yang ditempatkan di perbankan dalam negeri masih dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, penempatan DHE di perbankan domestik yang relatif tinggi tak efektif menyokong kinerja penguatan nilai tukar rupiah.

“Kalau hanya masuk saja (ke perbankan domestik), itu hanya menjadi potential supply. Akan menjadi effective supply kalau devisa dikonversi ke rupiah,” tutur Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (27/12).

Baca Juga: BI mencatat konversi devisa hasil ekspor ke rupiah masih di bawah 20%

Piter menilai, setidaknya ada dua alasan utama mengapa nilai devisa yang dikonversikan ke rupiah oleh eksportir masih rendah. Pertama, tidak adanya kewajiban dari pemerintah agar eksportir mengonversi devisanya dari dolar AS ke rupiah.

Editor: Noverius Laoli