DENPASAR. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat devisa hasil kerajinan Bali selama Januari-April 2015 sebesar US$ 68,4 juta. Perolehan ini turun 13,04% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 78,7 juta. "Memang perdagangan hasil kerajinan Bali yang antik dan unik di awal tahun biasanya masih biasa-biasa saja, bahkan berkurang, tetapi pada pertengahan tahun biasanya mulai ramai pengapalannya ke pasar ekspor," kata Dewa Ketut Suda, seorang pengusaha di Denpasar Kamis (4/6). Ia optimistis, hasil aneka barang kerajinan Bali memiliki pangsa pasar tersendiri karena dinilai unik dan bertumpu pada kreasi manusia, sehingga sulit tersaingi oleh produk yang memanfaatkan teknologi berskala ekonomi tinggi.
Devisa hasil kerajinan Bali turun 13%
DENPASAR. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat devisa hasil kerajinan Bali selama Januari-April 2015 sebesar US$ 68,4 juta. Perolehan ini turun 13,04% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 78,7 juta. "Memang perdagangan hasil kerajinan Bali yang antik dan unik di awal tahun biasanya masih biasa-biasa saja, bahkan berkurang, tetapi pada pertengahan tahun biasanya mulai ramai pengapalannya ke pasar ekspor," kata Dewa Ketut Suda, seorang pengusaha di Denpasar Kamis (4/6). Ia optimistis, hasil aneka barang kerajinan Bali memiliki pangsa pasar tersendiri karena dinilai unik dan bertumpu pada kreasi manusia, sehingga sulit tersaingi oleh produk yang memanfaatkan teknologi berskala ekonomi tinggi.