DEWA memangkas target produksi



JAKARTA. Belum ada setengah tahun berjalan, PT Darma Henwa Tbk sudah merevisi target penambangan batubara tahun ini menjadi 23 juta ton. Volume tersebut menyusut 6,1 juta ton dari target awal sebanyak 29,1 juta ton.

Penyebab revisi target penambangan adalah tantangan curah hujan. Hal itu membikin Darma Henwa mengurungkan rencana pengedukan batubara di tambang Mulia milik PT Cakrawala Langit Sejahtera. Awalnya, Darma Henwa berencana menambang 2,5 juta ton batubara dan mengupas lapisan tanah penutup batubara (overburdeen removal) 8,9 juta ton di sana.

Namun, Darma Henwa yakin batalnya rencana produksi di tambang Mulia tak akan menggangu kinerja tahun ini. "Dengan kehilangan itu, kami ada dampak tetapi tidak terlalu besar, secara overall tidak signifikan karena tidak terlalu banyak," ujar Agus Efendi, Direktur Operasi PT Darma Henwa Tbk kepada KONTAN, Jumat (12/5).


Lagipula, target revisi penambangan Darma Henwa tahun ini masih lebih tinggi ketimbang capaian tahun 2016. Perusahaan berkode saham DEWA di Bursa Efek Indonesia itu memproduksi 15 juta ton batubara tahun lalu.

Adapun tahun ini, Darma Henwa bakal mengerjakan produksi batubara di tiga tambang. Dua di antaranya milik sister company di bawah naungan Grup Bakrie, yakni tambang Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal dan tambang Asam-asam punya PT Arutmin Indonesia. Satu lagi adalah tambang Satui milik Cakrawala Langit.

Tahun ini Darma Henwa mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$ 72,1 juta. Anggaran ini hampir dua kali lipat tahun lalu, yang di angka US$ 40,4 juta. Mayoritas dana untuk menambah dan mengganti alat pertambangan di proyek eksisting. Tambang Bengalon menyerap dana terbesar, yakni US$ 47,8 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini