DEWA mengandalkan sinergi bisnis di 2017



JAKARTA. Tahun depan PT Darma Henwa Tbk ingin pertumbuhan agresif. Mereka menargetkan produksi batubara 29,1 juta ton, atau hampir dua kali lipat ketimbang proyeksi capaian tahun ini, yakni 15,1 juta ton.

Wachjudi A. Martono, Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk menjelaskan, peningkatan target produksi sejalan dengan peningkatan volume overburden removal atau kegiatan memindahkan material bongkaran. Kalau proyeksi tahun ini 87,9 juta bank cubic meters (bcm), target tahun depan 223 juta bcm.

Darma Henwa percaya diri mematok target produksi, karena telah mendekap kontrak jasa penambangan dengan tiga klien eksisting. Patut dicatat, ketiga kliennya tak lain adalah sister company, di bawah Grup Bakrie.


Sebut saja, kontrak jasa penambangan di Bengalon, Kalimantan Timur dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC).  Darma Henwa akan menambang 12 juta ton batubara atau meningkat 71,43% dibandingkan dengan produksi tahun ini 7 juta ton batubara.

Lalu, kontrak jasa penambangan dengan PT Arutmin Indonesia di tambang Asam Asam, Kalimantan Selatan. Volume penambangan di sana meningkat, dari 4,6 juta ton batubara menjadi 6,2 juta ton batubara. 

Darma Henwa juga mendekap kontrak jasa penambangan dengan PT Cakrawala Langit Sejahtera di Kalimantan Selatan. Volume penambangan batubara tahun depan di tambang Satui sebanyak 8,4 juta ton sedangkan tambang Mulia mencapai 2,5 juta ton.

Darma Henwa juga sudah merasa tenang dalam bisnis jasa layanan pelabuhan. Perusahaan berkode DEWA di Bursa Efek Indonesia itu, telah mengantongi kontrak 11,96 juta ton out loading dan barging, atau meningkat  39,07% ketimbang tahun ini.

Kontrak lain seperti jasa manajemen teknis operasional pertambangan dari PT Asmin Koalindo Tuhup di Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Nilai kontrak berdurasi lima tahun itu US$ 57 juta.

Target pendapatan

Kontrak pekerjaan yang meningkat tadi menjadi patokan target pendapatan dan laba tahun 2017, masing-masing sebesar US$ 519 juta dan US$ 9,7 juta. Sebagai perbandingan, proyeksi capaian pendapatan dan laba tahun ini US$ 267 juta dan US$ 200.000. 

Darma Henwa juga optimistis, pasar batubara tahun depan bakal lebih baik ketimbang dua tahun terakhir. "Saya rasa dengan adanya koreksi di industri, kami naik ke situ dan bermain di antara pemain-pemain besar, itu kemungkinannya sangat besar," ujar Wachjudi, kepada KONTAN Rabu (30/11).

Beberapa sumber pendapatan tahun 2017, seperti kontrak jasa manajemen teknis dengan Asmin Koalindo mencapai US$ 11,3 juta per tahun. Lalu, pendapatan jasa penambangan batubara Mulia sebesar US$ 18,8 juta dan Satui mencapai US$ 139 juta.

Supaya semua rencana tahun 2017 lancar, Darma Henwa menyiapkan capital expenditure (capex) alias dana belanja modal sekitar US$ 111,85 juta. Capex tahun depan sekitar tiga kali lipat lebih banyak ketimbang tahun ini, sebesar US$ 38,6 juta. 

Capex tahun 2017 tersebut hanya untuk mendanai operasi penambangan saja. "Dari jumlah itu kami ada dari vendor financing sebesar US$ 58 juta, leasing sekitar US$ 34 juta, pinjaman perbankan US$ 8,6 juta dan kas internal US$ 11,25 juta," beber Thekepat Gopal Sridhar, Direktur Keuangan Darma Henwa.

Kalau pada bisnis jasa penambangan dan jasa lain Darma Henwa percaya diri, lain cerita dengan bisnis setrum. Meski sudah mengakuisisi PT Pendopo Energi Batubara, mereka belum mematok  target kinerja.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini