KONTAN.CO.ID - BRUSSEL. Sejumlah otoritas di Eropa menyebut Uni Eropa harus mengadopsi strategi yang lebih menyerang jika ingin bersaing dengan China dalam proyek pembangunan infrastruktur dan mempromosikan nilai-nilainya di Afrika dan Asia. Reinhard Bütikofer, seorang anggota Parlemen Eropa dan wakil ketua delegasi untuk hubungan dengan China mengatakan bahwa setelah kesepakatan yang dibuat pada KTT Uni Eropa-China pekan lalu, kini sudah saatnya bagi Brussels untuk maju dengan strategi konektivitas global. Ia menilai selama ini blok tersebut telah bermain bertahan untuk dalam menghadapi pengaruh China. “Tapi Anda tidak akan pernah memenangkan pertandingan sepak bola hanya dengan berhasil mempertahankan tujuanmu sendiri. Anda juga harus bermain keras,” katanya seperti dikutip South China Morning Post.
Pada akhir pertemuan kedua pihak di Brussel pada minggu lalu, Uni Eropa dan Tiongkok mengeluarkan pernyataan bersama di mana mereka berjanji untuk terus menjalin sinergi dalam strategi konektivitas dan perdagangan. Selama ini Beijing dikenal ambisius dalam perdagangan program pembangunan infrastruktur yang dikenal sebagai Belt and Road Initiative.