KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi kakao di Indonesia terus mengalami penurunan. Wajar jika Ketua Dewan Kakao Indonesia, Soetanto Abdoellah menyebut, impor biji kakao Indonesia terus meningkat lantaran produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan industri. Menurut Soetanto, impor biji kakao pada tahun 2017 meningkat menjadi sekitar 200.000 ton. Sementara, kapasitas produksi industri di Indonesia sekitar 700.000 ton. Sementara itu, impor biji kakao Indonesia biasanya hanya sekitar 60.000 per tahun. Namun jumlahnya kini terus meningkat dengan impor paling besar dan mencapai 110.000 ton pada tahun 2016. Sedangkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), hingga kuartal III-2017, impor biji kakao meningkat sebesar 303%, dari 40.424 ton menjadi 162.924 ton.
Dewan Kakao: Tanaman kakao di Indonesia perlu diremajakan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi kakao di Indonesia terus mengalami penurunan. Wajar jika Ketua Dewan Kakao Indonesia, Soetanto Abdoellah menyebut, impor biji kakao Indonesia terus meningkat lantaran produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan industri. Menurut Soetanto, impor biji kakao pada tahun 2017 meningkat menjadi sekitar 200.000 ton. Sementara, kapasitas produksi industri di Indonesia sekitar 700.000 ton. Sementara itu, impor biji kakao Indonesia biasanya hanya sekitar 60.000 per tahun. Namun jumlahnya kini terus meningkat dengan impor paling besar dan mencapai 110.000 ton pada tahun 2016. Sedangkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), hingga kuartal III-2017, impor biji kakao meningkat sebesar 303%, dari 40.424 ton menjadi 162.924 ton.