KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Faktor eksternal dari luar negeri menyebabkan prospek industri berbasis karet jadi remang. Pasalnya, terdapat kekhawatiran dari perang dagang Amerika Serikat dengan China, serta adanya pelambatan sektor manufaktur di Eropa. Akibatnya permintaan karet dunia menjadi turun. Dus, pemerintah harus mencari cara untuk meningkatkan penyerapan dalam negeri. "Selama krisis ini belum selesai, perang dagang, dan kestabilan di Eropa belum jalan, sektor manufaktur itu belum jalan, dalam situasi itu kebutuhan komoditas itu tidak akan beranjak," kata Ketua Umum Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) Azis Pane kepada Kontan.co.id, Senin (6/8). Mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyampaikan terjadi penurunan kinerja produsen karet di paruh pertama 2018 terjadi secara nasional. Dalam catatan Gapkindo, ekspor karet sampai Juni 2018 turun 8% dari tahun lalu.
Dewan Karet Indonesia minta penyerapan dalam negeri diperbesar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Faktor eksternal dari luar negeri menyebabkan prospek industri berbasis karet jadi remang. Pasalnya, terdapat kekhawatiran dari perang dagang Amerika Serikat dengan China, serta adanya pelambatan sektor manufaktur di Eropa. Akibatnya permintaan karet dunia menjadi turun. Dus, pemerintah harus mencari cara untuk meningkatkan penyerapan dalam negeri. "Selama krisis ini belum selesai, perang dagang, dan kestabilan di Eropa belum jalan, sektor manufaktur itu belum jalan, dalam situasi itu kebutuhan komoditas itu tidak akan beranjak," kata Ketua Umum Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) Azis Pane kepada Kontan.co.id, Senin (6/8). Mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyampaikan terjadi penurunan kinerja produsen karet di paruh pertama 2018 terjadi secara nasional. Dalam catatan Gapkindo, ekspor karet sampai Juni 2018 turun 8% dari tahun lalu.