KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Dewan Rempah Indonesia Gamal Nasir menilai tanaman rempah di Indonesia membutuhakan peremajaan (replanting) dan proses intensifikasi. Pasalnya, produksi tanaman rempah terus menurun dari tahun ke tahun. "Dulu produksi rempah di Indonesia tinggi karena tanamannya masih baru. Saat ini tanaman sudah tua, produktivitas menurun dan mudah terkena serangan hama," ujar Gamal kepada Kontan.co.id, Jumat (3/3). Menurut Gamal, rata-rata produtivitas tanaman rempah di Indonesia masih di bawah 1 ton per hektare (ha). Padahal, produktivitas tanaman rempah tersebut bisa mencapai 3 ton per ha-nya. Produktivitas yang tinggi ini hanya bisa tercapai bila tanamannya menggunakan bibit yang bagus dan dipelihara dengan sistem budidaya yang baik pula.
Dewan Rempah: Tanaman rempah butuh peremajaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Dewan Rempah Indonesia Gamal Nasir menilai tanaman rempah di Indonesia membutuhakan peremajaan (replanting) dan proses intensifikasi. Pasalnya, produksi tanaman rempah terus menurun dari tahun ke tahun. "Dulu produksi rempah di Indonesia tinggi karena tanamannya masih baru. Saat ini tanaman sudah tua, produktivitas menurun dan mudah terkena serangan hama," ujar Gamal kepada Kontan.co.id, Jumat (3/3). Menurut Gamal, rata-rata produtivitas tanaman rempah di Indonesia masih di bawah 1 ton per hektare (ha). Padahal, produktivitas tanaman rempah tersebut bisa mencapai 3 ton per ha-nya. Produktivitas yang tinggi ini hanya bisa tercapai bila tanamannya menggunakan bibit yang bagus dan dipelihara dengan sistem budidaya yang baik pula.