KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dewata Freight International Tbk (
DEAL) mengincar pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada tahun depan. Emiten yang bergerak di bidang jasa pengurusan transportasi (
freight forwarding) ini memproyeksikan kenaikan pendapatan hingga 250% dibandingkan tahun 2021.
Corporate Secretary Dewata Freight International Nur Hasanah mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang mendorong optimisme DEAL dalam meraih kenaikan pendapatan. Faktor utamanya adalah karena DEAL sudah mengantongi beberapa kontrak untuk tahun depan. "Kami mengharapkan pertumbuhan YoY 250%, dimana tahun ini perseroan telah mengantongi beberapa kontrak untuk tahun 2022," ujar Nur Hasanah saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/12).
Selanjutnya, faktor pendorong kinerja DEAL adalah tambahan
service untuk
chemical trading and losgitics distribution. Selain itu, ada dua
emerging business yang sedang diinisiasi oleh DEAL, yakni
integrated logistics servic dan
integrated project management diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk kinerja pada 2022.
Baca Juga: Menilik strategi DEAL menghadapi tantangan industri logistik tahun 2022 Sementara secara eksternal, pengendalian pandemi covid-19 serta berlanjutnya tren pertumbuhan ekonomi menjadi faktor yang juga menentukan. Selain itu, faktor yang berpengaruh lainnya ialah mengenai
floating system dari
shipping line dan ketersediaan kontainer, serta dukungan pendanaan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. DEAL pun memiliki peta jalan (
roadmap) pengembangan bisnis hingga tahun 2025. Dalam roa
dmap tersebut, DEAL baru akan mengalokasikan belanja modal (capex) pada tahun 2023 yang akan dipakai untuk keperluan
chemicals manufacturing dan
warehousing. Sedangkan untuk tahun 2021 dan 2022, DEAL masih mengerem belanja modal. "Perseroan akan fokus untuk membenahi kinerja keuangan dulu dengan optimalisasi dari aset dan kontrak yang sudah diperoleh saat ini. Perseroan tahun ini berfokus pada perbaikan kinerja keuangan melalui efisiensi dan efektifitas dengan
improvement di
bussines model sehingga dapat lebih adaptif dengan perubahan dan kondisi logistik," tutur Nur. Direktur Utama Dewata Freight International, M. Ibnu Fajar menambahkan bahwa pada tahun depan, secara konsolidasi DEAL akan fokus pada beberapa program kerja. Meliputi
logistic services, EPC c
ontractor & power services, mining contractor & logistics, serta
chemical trading & transportation. Sebagai upaya mencapai
improvement di
business model, DEAL mempersiapkan
emerging business di bidang Integrated Logistics Services dan Integrated Project Management. Dalam melengkapi proses tersebut, DEAL sedang mencari dukungan mitra yang berkompeten di ranah digital.
Ibnu menilai mitra digital ini akan memungkinkan
co-
creation berkelanjutan yang menyelaraskan transformasi digital dengan inovasi dalam
customer experience, kinerja operasi, dan
strategi sustainability. "Diharapkan hal itu dapat melampaui perilaku transaksional yang bersifat konvensional dengan model '
customer-
supplier'. Sehingga upaya menyelaraskan tujuan bersama demi meningkatkan efisiensi,
sustainability, dan
customer experience kepada pelanggan dapat tercapai," sebut Ibnu. Adapun untuk kinerja sampai tutup tahun 2021, DEAL mengejar pertumbuhan pendapatan sebanyak 20% secara YoY. "Kinerja 2021 didorong beberapa program kerja yaitu
Cost Reduction, optimalisasi pendapatan dari anak usaha dan pemilihan sektor komoditas untuk jasa pengiriman, yang semula fokus ke infrastruktur sekarang ke angkutan oil & gas," pungkas Ibnu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .