Dewata Freightinternational (DEAL) garap bisnis jasa logistik pertambangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa logistik PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) menargetkan pendapatannya tahun ini bisa tumbuh 47% secara tahunan menjadi Rp 347 miliar. Per 2018, Dewata Freightinternational mencatatkan pendapatan sebesar Rp 235,18 miliar atau naik 61,58% dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Dewata Freightinternational Nur Hasanah mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, pihaknya akan mengejar kontrak-kontrak baru. Perusahaan ini akan mengekspansi bisnisnya ke ranah logistik pertambangan, seperti pengangkutan mineral dan batubara.

“Dari situ, kami berharap ada recurring income (pendapatan berulang) karena kontraknya jangka panjang,” kata dia, Kamis (14/6) di Jakarta. 


Ia mengatakan, nilai kontrak ini mencapai Rp 70 miliar untuk tiga tahun ke depan. Kebanyakan kontrak ini adalah untuk pengangkutan hasil tambang di Kalimantan. "Kami masih inisiasi target dapat kontrak untuk jasa logistik energi di darat ini pada kuartal III-2019," ucap dia.

Dewata Freightinternational  juga berencana menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada semester 2-2019. Perusahaan yang baru listing pada 9 November 2018 ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dari aksi korporasi ini, Dewata Freightinternational  berharap dapat memperoleh dana segar sebesar Rp 107,8 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah modal ke anak usahanya, yakni PT Atas Dayana Kapital (ADK) sebesar Rp 97 miliar.

Sementara sisanya yang sebesar Rp 10,86 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi 51% saham ADK. Akuisisi ini akan menambah jumlah pendapatan Dewata Freightinternational  karena pendapatan ADK turut dikonsolidasikan ke DEAL.

Per Maret 2019, pendapatan Dewata Freightinternational mencapai Rp 62,45 miliar atau setara dengan 17,87% dari target tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 43,4% secara year on year (yoy). Sebesar 97,45% pendapatan DEAL berasal dari pengiriman barang dan sisanya dari manajemen distribusi.

Kemudian, per Mei 2019, serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan ini sudah mencapai 25% untuk membeli 16 dump truck. Perusahaan ini menganggarkan capex hingga Rp 100 miliar untuk tahun ini.

Dengan dana tersebut, Dewata Freightinternational  berencana membeli 40 unit dump truck. Dana capex ini berasal dari kas internal perusahaan serta pinjaman multifinance dan bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli