Dewi Shri Farmindo Akan IPO, Tawarkan 700 Juta Saham di Kisaran Rp 100-Rp 110



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan calon emiten peternakan unggas, PT Dewi Shri Farmindo Tbk melalui initial public offering (IPO). 

Perusahaan yang akan menggunakan kode saham DEWI ini akan melepas sebanyak-banyaknya 700 juta saham baru atau sebesar 35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO perseroan.

Mengintip prospektus perusahaan, Dewi Shri Farmindo membuka harga penawaran di kisaran Rp 100 hingga 110 per saham. Dus, perusahaan berpotensi meraup dana segar dari IPO senilai Rp 77 miliar. 


Rencananya, sekitar 11,88% atau setara Rp 7,28 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli tanah afiliasi. Lalu, sekitar Rp 3,67 miliar atau 5,83% untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773 m2

Baca Juga: Ekspansi Hotel di Rest Area Jalan Tol, Begini Strategi Puri Sentul Permai Sebelum IPO

Sekitar Rp 6,5 miliar atau 10,32% akan digunakan untuk membangun fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, Rp 9,98 miliar yang setara 15,85% dipakai untuk membangun fasilitas Broiler Commercial Farm di atas tanah non-afiliasi. 

Dana sisanya, akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Nantinya dana sisa ini akan dipakai untuk membeli ayam DOC (Day Old Chick) dan ayam karkas. 

Dalam hajatan aksi korporasi ini, Dewi Shri Farmindo menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Adapun hingga akhir Desember 2021, Dewi Shri Farmindo membukukan penjualan senilai Rp 82,13 miliar atau tumbuh 33,99% secara tahunan dari Rp 22,89 miliar di akhir 2020.

Sementara, laba bersih tahun berjalan calon emiten ayam ini mencapai Rp 6,41 miliar sepanjang 2021. Nilai tersebut mengembang 258,72% secara year on year (yoy) dari Rp 4,78 miliar. 

Asal tahu saja, Dewi Shri Farmindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak. Kantor utamanya berlokasi di Cianjur, Jawa Barat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi