Dewoz Art Meraup Fulus dari Bisnis Kafe



KONTAN.CO.ID - BOGOR. Bisnis kedai atau kafe semakin menjamur saja hingga saat ini. Tak cuma berada di kota-kota besar, usaha kafe, baik itu kedai kopi atau yang lainnya mulai merambah kota-kota kecil lainnya.

Keberadaan kafe atau kedai tersebut justru menjadi berkah bagi usaha kecil di industri furnitur. Salah satunya adalah bagi Dewoz Art, industri kecil furnitur yanga berlokasi di Bogor, Jawa Barat.

Sebelum menekuni bisnis furnitur, Bayu Agusworo, pemilik Dewoz Art berkisah, Dewoz Art usaha yang berdiri sejak 2008 ini semula fokus pada jenis kerajinan dari rumput laut, seperti lukisan dan miniatur rumah adat.


Dari kerajinan berbahan baku rumput laut, lalu Dewoz Art mencoba mulai memproduksi kerajinan berbahan baku kayu solid seperti jenis jenis kayu mahoni dan sejenisnya. Karya yang mulai dikerjakan seperti boneka wisuda.

Selanjutnya Dewoz Art mulai merambah pekerjaan dengan bahan baku kayu jati belanda. Produk yang dihasilkan di antaranya rak sepatu dan rak buku.

Setelah itu, Dewoz Art mulai berinovasi ke bidang furnitur setelah melihat geliat bisnis kafe mulai merebak. Supaya dilirik pemilik kafe, Bayu  menawarkan konsep furnitur industrial dengan bahan kombinasi besi dan kayu ke para pemilik kafe.

Baca Juga: Ini Tips Capai Product-Market Fit dari Coach Startup Studio Indonesia

Tak disangka, pilihan model furnitur industrial, yang memadukan kayu dan besi banyak menarik minat pebisnis kafe.

"Sampai detik ini kita dominan produksinya furnitur," ucap Bayu kepada KONTAN, Selasa (15/11).

Bayu mengungkapkan, produk khusus untuk furnitur baru berjalan selama satu tahun. Tepatnya mulai pada awal tahun 2021. Ia mengatakan, permintaan pesanan yang diterima semula berasal dari temannya.

Lalu, konsumen pun mulai berdatangan dari berbagai kalangan. Mulai dari  kafe, perusahaan, perkantoran, resort dan lainnya. Adapun produk furnitur  Dewoz Art saat ini diantaranya adalah set meja dan kursi kafe, papan gantung, booth portabel, rak kayu, meja dan bangku sekolah dan lainnya.

Untuk pemasaran produk produk Dewoz Art melakukan melalui offline dan online (marketplace). Lewat cara itu,  pasar Dewoz Art tersebar di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Dengan pasar yang sudah di tangan, Bayu menyebut dalam sebulan ia bisa memproduksi rata-rata 50 set produk furnitur per bulan dan paling banyak bisa mencapai 100 set per bulan. Adapun harga satu set produk furnitur tersebut antara Rp 450.000 per set sampai Rp 3,5 juta per set.

Untuk lebih mengembangkan bisnis furniturnya, Bayu berencana memperluas pasar. Tak cuma sekedar memasok kebutuhan kedai saja, tetapi juga mulai menyasar segmen rumah tinggal seperti membuat kitchen set hingga beragam dekorasi interior rumah.

Kini, Bayu mendapat pendampingan Yayasan Dharma Bhakti Astra untuk meningkatkan ketrampilan, manajemen dan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon