Jakarta. Sebanyak dua kontainer berisi 40 ton daging sapi beku asal Australia tiba di PD Dharma Jaya, Selasa (14/6/2016). Nantinya, daging sapi itu akan didistribusikan ke masyarakat melalui operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional. Asisten Bidang Perekonomian DKI Jakarta, Franky Mangatas Panjaitan, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengimpor daging sapi karena stok sapi di Indonesia dianggap masih kurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal. "Namun DKI juga akan terus melakukan pengembangbiakan dan peternakan agar kebutuhan daging sapi di Ibukota terpenuhi," kata Franky, saat peninjauan di kantor PD Dharma Jaya, seperti dikutip situs berita resmi milik Pemprov DKI Beritajakarta.com, Selasa (14/6). Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan, DKI hanya mendapat suplai daging sapi sekitar 3%-5% dari total produksi di Indonesia. Karenanya DKI pun melakukan impor daging sendiri.
Dharma Jaya kedatangan 40 ton daging sapi impor
Jakarta. Sebanyak dua kontainer berisi 40 ton daging sapi beku asal Australia tiba di PD Dharma Jaya, Selasa (14/6/2016). Nantinya, daging sapi itu akan didistribusikan ke masyarakat melalui operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional. Asisten Bidang Perekonomian DKI Jakarta, Franky Mangatas Panjaitan, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengimpor daging sapi karena stok sapi di Indonesia dianggap masih kurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal. "Namun DKI juga akan terus melakukan pengembangbiakan dan peternakan agar kebutuhan daging sapi di Ibukota terpenuhi," kata Franky, saat peninjauan di kantor PD Dharma Jaya, seperti dikutip situs berita resmi milik Pemprov DKI Beritajakarta.com, Selasa (14/6). Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan, DKI hanya mendapat suplai daging sapi sekitar 3%-5% dari total produksi di Indonesia. Karenanya DKI pun melakukan impor daging sendiri.