KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perumda Dharma Jaya sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di bidang ketahanan pangan terus berbenah agar mampu menjadi entitas bisnis yang tidak hanya kuat dan efisien, tetapi juga mampu menjadi tulang punggung masyarakat Jakarta dalam pemenuhan produk pangan hewani dengan harga terjangkau. Selain itu, akselerasi transformasi dilakukan Perumda Dharma Jaya agar bisa menjadi pemain utama dan terdepan di sektor industri daging dan turunannya di DKI Jakarta. “Kami berharap menjadi pemain utama di industri daging dan turunannya. Juga siap menjadi salah satu tulang punggung bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan daging dengan harga terjangkau sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman.
Baca Juga: Mendag Buka Opsi Subsidi Jagung untuk Meredam Kenaikan Harga Pakan dan Telur Upaya agresif Perumda Dharma Jaya untuk bertransformasi, menurut Raditya dilakukan dengan berbagai program dan inovasi model bisnis. Salah satunya, pada tahun ini, pihaknya akan melakukan transformasi bisnis inti menjadi empat Strategic Business Unit (SBU), yaitu SBU Hub Logistik, SBU Penggemukan Sapi dan Perdagangan, SBU Rumah Potong (RPH) dan SBU Swalayan Protein. “Kita punya rencana untuk melakukan SBU yang terkait dengan logistik. Kita akan kuasai bisnis rantai dingin (cold chain integration business) dengan rencana pembangunan cold storage di beberapa lokasi di DKI Jakarta dengan total kapasitas 25.000 Ton sampai dengan 2026 bersama armada berpendingin. Itu semua akan kita siapkan untuk mendukung kebutuhan Jakarta,” ujar Raditya. Transformasi bisnis ini sangat penting dilakukan, Raditya menerangkan, untuk menjawab kebutuhan kota DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian dan bisnis. “Transformasi ini yang harus kita siapkan, karena peran Jakarta akan meningkat di sektor bisnis dan jasa,” tegas Raditya. Sub Hub Logistik Dari empat transformasi bisnis inti tersebut, kata Raditya, Perumda Dharma Jaya fokus terhadap pelaksanaan bisnis Hub Logistik, yang didalamnya ada dua Sub Hub, yaitu Komersial dan Penugasan sebagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk Sub Hub Komersial, Raditya mengungkapkan untuk menjaga ketahanan pangan di Jakarta tidak cukup hanya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI atau pemerintah pusat bersama BUMD dan BUMN, tetapi peran swasta juga harus dilibatkan. Perumda Dharma Jaya sendiri telah melakukan kerja sama dengan satu retail modern yaitu Transmart di empat cabang di Kota Kasablanka, Central Park, Cempaka Putih dan Buaran, untuk mendistribusikan daging dengan harga terjangkau. Kedepannya outlet daging sapi dan ayam di seluruh cabang Transmart akan dikelola oleh Perumda Dharma Jaya. “Kita akan perbanyak masuk ke modern market. Untuk menguatkan pelaksanaan Sub Hub Komersial ini, kita harus memastikan permodalan kami juga kuat,” terang Raditya. Raditya menjelaskan, salah satu yang menjadi bagian dari Sub Hub Komersial yaitu Meat Processing. Perumda Dharma Jaya akan membuat produk olahan berupa bakso, sosis dan turunan produk olahan daging lainnya seperti daging marinasi dan makanan siap saji.
Baca Juga: Ini Dugaan Biang Kerok Harga Telur Ayam Tembus Rp 40.000 per Kg Sedangkan, Sub Hub Penugasan merupakan bagian yang menangani distribusi produk protein hewani bersubsidi kepada para masyarakat penerima manfaat melalui program Pemprov DKI Jakarta. Selain dua Sub Hub tersebut, Perumda Dharma Jaya juga akan fokus akselerasi transformasi di Hub Swalayan Protein. Swalayan Protein merupakan pengembangan Meat Shop yang saat ini ada di tiga lokasi yaitu di Cakung, Jakarta Timur serta Semanan dan Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Rencananya Swalayan Protein akan dibangun di Mampang, Jakarta Selatan dan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada tahun ini. Perumda Dharma Jaya juga telah memiliki lebih dari 100 reseller yang tersebar di Jakarta. Di tempat terpisah, Direktur Keuangan dan SDM Perumda Dharma Jaya, Deni Alfianto Amris menambahkan, Perumda Dharma Jaya membidik Hub Logistik yang merupakan manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management/ SCM) sebagai bagian dari strategi manajemen untuk mengendalikan biaya suatu produk secara utuh di pasar. "Untuk mendukung transformasi Perumda Dharma Jaya, diperlukan semangat dan komitmen tinggi dalam rangka mewujudkan bisnis yang berkelanjutan," ujar Deni Alfianto Amris. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .