Dharma Polimetal (DRMA) Bidik Laba Bersih Rp 600 Miliar pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID-CIREBON. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membidik perolehan laba bersih mencapai Rp 600 miliar pada tahun ini.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto  Santoso mengatakan, salah satu kontribusi untuk kinerja keuangan tahun ini bersumber dari kegiatan ekspor komponen otomotif ke Amerika Serikat.

"Target Dharma Group untuk profit tahun ini Rp 600 miliar. Kontribusi pasar ekspor sekitar Rp 20 miliar," kata Irianto, Selasa (14/5).


Baca Juga: Tangkap Peluang Industri Kendaraan Listrik, Dharma Polimetal Bangun Pabrik Baru

Irianto melanjutkan, DRMA membukukan kinerja yang cukup positif sepanjang kuartal I 2024 jika dibandingkan kuartal IV 2023 lalu. Salah satu faktor pendorongnya yakni optimalisasi efisiensi yang terus dilakukan perusahaan.

Kontan mencatat, Irianto mengakui kinerja industri otomotif baik dari roda dua dan roda empat bisa dikatakan cukup lemah.

"Pelemahan terasa khususnya di roda empat, sedangkan untuk roda dua juga mengalami penurunan walau tidak sedalam segmen roda empat. Namun demikian, di tengah lemahnya industri otomotif, DRMA masih berhasil mencatat penjualan, kami cukup resilien dan tangguh menghadapi perlambatan tersebut," paparnya kepada Kontan, Jumat (10/5).

Berdasarkan laporan keuangan DRMA kuartal I 2024, perseroan mengantongi penjualan neto senilai Rp 1,33 triliun. Angka ini merosot 7,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY) sebesar Rp 1,44 triliun pada kuartal I 2023.

Pendapatan operasi lain-lain DRMA anjlok 76,31% (YoY) menjadi Rp 21,38 miliar. Hasil ini membuat laba usaha DRMA terpangkas 33,44% (YoY) dari Rp 270,52 miliar menjadi Rp 180,05 miliar pada kuartal I-2024.

 
DRMA Chart by TradingView

Laba neto periode berjalan DRMA pun turun hingga 37,85% secara tahunan, dari sebelumnya Rp 219,07 miliar menjadi Rp 136,14 miliar pada kuartal I 2024. Secara bottom line, DRMA meraih laba bersih Rp 133,40 miliar hingga 31 Maret 2024.

Keuntungan DRMA pada tiga bulan pertama 2024 itu mencerminkan penurunan 38,25% dibandingkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 yang kala itu sebesar Rp 216,05 miliar.

Tahun ini, dengan memperhatikan kondisi pasar otomotif baik dari roda dua dan roda empat, DRMA tetap mempertahankan target pertumbuhan pendapatan dan laba secara konservatif sebesar minimal 10%. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .