Dharma Polimetal (DRMA) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 25% pada 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berupaya meningkatkan kinerja keuangannya sepanjang 2023. Prospek bisnis DRMA pun tergolong positif berkat permintaan produk komponen otomotif yang tinggi.

President Director Dharma Polimetal Irianto Santoso menyampaikan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih DRMA sekitar 20% sampai 25% pada 2023 sembari melihat kondisi ekonomi lokal dan global.

Sebagai catatan, tahun lalu DRMA mencetak kenaikan pendapatan 34% year on year (yoy) menjadi Rp 3,91 triliun.


Di saat yang sama, laba bersih DRMA melesat 87% (yoy) menjadi Rp 396,87 miliar. Berkaca pada hasil tersebut, maka tahun ini DRMA berpeluang meraih pendapatan sekitar Rp 4,69 triliun sampai Rp 4,89 triliun, sedangkan laba bersih perusahaan mencapai kisaran Rp 476,24 miliar sampai Rp 496,09 miliar.

Baca Juga: Pemerintah Beri Subsidi Pembelian Motor Listrik, Ini Deretan Emiten yang Diuntungkan

Manajemen DRMA memandang bisnis komponen otomotif akan prospektif pada 2023 meski tantangan resesi global masih ada. Ini mengingat tingginya permintaan produk kendaraan bermotor roda dua dan roda di Indonesia, sehingga kebutuhan komponen kedua jenis kendaraan tersebut bakal terus tumbuh.

Salah satu langkah DRMA untuk mendongkrak kinerja bisnisnya adalah melalui akuisisi. Belum lama ini DRMA menyelesaikan akuisisi terhadap PT Trimitra Chitrahasta (TCH), produsen komponen mobil dan motor milik kelompok usaha dari Jepang, Kuroda Group Co. Ltd.

TCH memiliki pabrik komponen otomotif di Cikarang dan Cirebon. Pabrik ini memasok komponen otomotif kepada para pelanggannya seperti Yamaha, Daihatsu, Honda, Suzuki, Toyota, PT TS Tech Indonesia, PKMI, KYB, dan Hitachi.

Sayangnya, pihak DRMA tidak membeberkan nilai transaksi dan jumlah porsi saham yang diakuisisi tersebut. Yang terang, akuisisi ini bakal berdampak baik bagi kelangsungan usaha DRMA pada masa mendatang.

“Akuisisi ini otomatis akan meningkatkan penjualan komponen otomotif serta profitabilitas dari DRMA,” ujar dia, hari ini (17/3).

Baca Juga: Tahun 2022, Dharma Polimetal (DRMA) Bukukan Laba Bersih Rp 396,8 Miliar

Lebih lanjut, DRMA menyiapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal Rp 500 miliar pada 2023. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 200 miliar di antaranya akan digunakan untuk pembangunan dua pabrik baru. Adapun sisanya dipakai untuk akuisisi perusahaan, pembelian mesin-mesin baru untuk ekspansi bisnis, serta pemeliharaan fasilitas pabrik.

Tahun ini DRMA mulai membangun dua pabrik baru yang dikelola anak usahanya, yaitu PT Dharma Precision Parts dan PT Dharma Controlcable Indonesia. “Pabrik-pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada 2024,” kata Irianto.

Pabrik baru yang akan dibangun oleh Dharma Precision Parts memiliki area produksi yang luasnya kurang lebih tiga kali lipat, sehingga akan meningkatkan kapasitas produksnya serta menambah area untuk bisnis baru yang sekarang sedang dalam pengembangan.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Bukukan Laba Bersih Rp 396,8 Miliar Sepanjang 2022

Sementara itu, Dharma Controlcable Indonesia akan melakukan penambahan area produksi yang nantinya digunakan untuk pengembangan lini-lini produksi untuk produk-produk baru seperti battery pack, battery management system, serta pengembangan bisnis lainnya.

Irianto pun bilang, setelah pembangunan kedua pabrik tadi selesai, maka seluruh fasilitas produksi di pabrik lama akan dipindahkan ke lokasi pabrik anyar tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli