Dharma Polimetal Lirik Potensi Ekspor Hingga Pacu Penjualan Komponen Sepeda Motor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen komponen, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) berusaha memaksimalkan potensi ekspor ke mancanegara hingga akhir tahun nanti.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan, relaksasi kebijakan moneter global, termasuk pemangkasan suku bunga acuan The Fed, berpotensi memberi dampak positif terhadap permintaan ekspor otomotif maupun komponennya dari Indonesia meski hal tersebut tidak serta merta langsung terlihat.

“Komponen DRMA yang diekspor secara tidak langsung oleh pelanggan kami, baik dalam bentuk completely knocked down (CKD) dan completely built up (CBU) akan mengikuti permintaan pasar tujuan ekspor,” ungkap dia, Senin (21/10).


Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Melirik Peluang Ekspansi Kendaraan Listrik

DRMA sendiri memiliki perusahaan patungan bernama PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI) yang mengekspor produk komponen. Kegiatan ekspor perdana DKI telah dimulai pada Mei 2024 untuk tujuan Amerika Serikat. Hingga semester I-2024, pendapatan DKI meningkat 61,2% year on year (YoY) sehingga memberi kontribusi besar bagi profitabilitas DRMA secara keseluruhan.

Selain melirik pasar ekspor, DRMA juga mengandalkan penjualan komponen ke pasar sepeda motor pada 2024. Selama tahun ini berjalan, pasar sepeda motor nasional memiliki daya tahan yang lebih baik ketimbang pasar mobil. Hal ini terlihat dari penjualan sepeda motor nasional yang naik 3,19% YoY menjadi 4,87 juta unit hingga September 2024.

Dengan kondisi industri otomotif terkini, DRMA fokus pada aspek kualitas, biaya, dan pengiriman komponen yang telah diproduksi. Alhasil, DRMA berpeluang memperkuat posisi pangsa pasar untuk produk yang ada sekaligus memungkinkan adanya ekspansi perluasan pangsa pasar melalui peluncuran produk baru pada masa depan.

DRMA juga berkomitmen mengembangkan kemampuan engineering agar dapat menghasilkan produk yang belum dilokalisasi di Indonesia. “Dengan adanya persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), kami melihat ini sebagai peluang besar untuk pertumbuhan bisnis pada masa mendatang,” imbuh Irianto.

 
DRMA Chart by TradingView

Lebih lanjut, DRMA juga melakukan diversifikasi sumber pemasok untuk mengurangi risiko disrupsi rantai pasok. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan pemasok strategis yang dapat memberikan pasokan bahan baku komponen yang stabil dan berkualitas.

Upaya ini untuk mengantisipasi risiko fluktuasi harga bahan baku di pasar global sekaligus volatilitas kurs rupiah terhadap dolar AS.

Dalam situasi perubahan harga bahan baku yang ekstrem, DRMA memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan harga produk kepada pelanggan. Dengan demikian, dampak fluktuasi harga bahan baku terhadap kinerja DRMA bisa diminimalisasi.

Selanjutnya: Begini Harapan Pengusaha Batubara untuk Menteri ESDM Era Prabowo

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok, Selasa (22/1): Langit Jakarta Bakal Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .