KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Tahun 2024, emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) menargetkan pendapatan dan laba optimis senilai Rp 628 miliar dan Rp 25,9 miliar. “Target pendapatan 2024 adalah Rp 628 miliar dan laba Rp 25,9 miliar,” ungkap Ewijaya selaku Direktur Utama DSFI saat dihubungi Kontan, Selasa (23/01). Target ini jika dibandingkan dengan target 2023, sedikit turun. Karena pada tahun 2023, DSFI menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 19% menjadi Rp 661 miliar.
Baca Juga: Kejar Pasar Ekspor ke Timur Tengah dan Asia Timur, Ini yang Dilakukan DSFI Kemudian terkait anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), Ewijaya mengungkap tahun ini perseroan tidak menetapkan anggaran khusus tapi lebih kepada biaya pemeliharaan dari aset-aset yang telah dimiliki perseroan. “Perseroan tidak ada menetapkan anggaran khusus untuk belanja modal (capex) tahun 2024. Hanya lebih mengantisipasi biaya pemeliharaan yang timbul seperti biaya untuk perbaikan bangunan, mesin-mesin, peralatan pabrik dan
cold storage,” jelasnya. Berdasarkan catatan Kontan, perseroan hingga kini mengoperasikan pabrik pengolahan ikan di Jakarta dan Kendari. Terkait peluang untuk menambah pabrik baru, Ewijaya mengatakan perseroan tidak menutup kemungkinan penambahan pabrik. “Iya, 2 Pabrik itu di Jakarta dan Kendari dan saat ini belum ada rencana penambahan Pabrik pada tahun 2024 ini. Namun, Perseroan tetap membuka peluang ke depan untuk penambahan pabrik apabila dibutuhkan” katanya.
Sebagai tambahan informasi, tahun ini Timur Tengah merupakan salah satu negara yang sedang akan dijajaki oleh DSFI sebagai tujuan ekspor, apalagi setelah perseroan mendapatkan nomor Saudi Food and Drug Authority (SFDA) yang merupakan standar registrasi untuk calon-calon eksportir ke Timur Tengah. Pasar Asia lainnya yang dijajaki adalah China dan Korea Selatan (Korsel). Karena DSFI menilai kedua negara tersebut adalah pasar yang potensial yang perlu dilirik Perseroan. Selain itu, negara-negara Eropa seperti misalnya Skandinavia dan Norwegia, juga belum dijajaki oleh Perseroan, walaupun 50% lebih negara-negara Eropa lainnya sudah menjadi pasar ekspor Perseroan selama ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .