Dharma Satya Nusantara (DSNG) akan Kerek Produksi CPO di Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyatakan sampai saat ini realisasi rencana peningkatan produksi selama tahun 2023 masih sesuai dengan ekspektasi. 

Untuk diketahui, Dharma Satya Nusantara mengincar pertumbuhan produksi Crude Palm Oil (CPO) 10% di tahun 2023. Agenda ini sejalan dengan misi DSNG untuk lebih menitikberatkan pada perbaikan kinerja produksi TBS dan CPO.

"Hingga saat ini kinerja selama kuartal I-2023 masih sesuai ekspektasi," ujar Direktur DSNG, Jenti, kepada Kontan.co.id, Kamis (23/3). 


Baca Juga: Harga Masih Tinggi, Emiten CPO Kejar Kenaikan Produksi

Apabila mengutip Investor Newsletter 2022, sepanjang tahun 2022 DSNG memproduksi 2,21 juta ton Tandan Buah Segar (TBS). Volume produksi ini naik 14% dari sebelumnya 1,94 juta ton pada tahun 2021. 

Sedangkan untuk produksi CPO tercatat mencapai 639.480 ton. Yang juga bertumbuh 17,5% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. 

Dari sisi kinerja keuangan, lanjut Jenti, perusahaan memperkirakan pertumbuhan top line maupun bottom line akan berada di bawah pertumbuhan produksi CPO yang dicanangkan tahun ini.

Keputusan tersebut bukan tanpa alasan. Pihaknya mengungkap, pertumbuhan penjualan maupun laba sangat ditentukan oleh tingkat harga jual CPO. 

Meskipun harga CPO di kuartal I-2023 masih cukup tinggi, namun angkanya  lebih rendah jika dibandingkan kondisi pada periode yang sama tahun lalu.

"Mengenai perkiraan harga CPO ke depan di sepanjang tahun 2023 ini, tidak tercapai kesepakatan pandangan antara para industry expert maupun pelaku industri sendiri, apakah harga CPO ini akan terus bertahan di level saat ini hingga akhir tahun atau akan jatuh di semester kedua," jelas Jenti. 

Sebagai salah satu agenda bisnis tahun ini, DSNG juga akan mulai membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) baru yang berlokasi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.

Baca Juga: Kinerja Bisnis Dharma Satya Tahun 2022 Terdongkrak Tingginya Harga Minyak Sawit

Jenti menyebutkan, konstruksi PKS baru tersebut belum dimulai di kuartal pertama tahun ini karena masih menunggu penyelesaian proses sertifikasi sustainability. 

"Pembangunan PKS memakan waktu 18 bulan-24 bulan, sehingga diharapkan PKS baru akan siap untuk digunakan pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025," sebutnya. 

Untuk diketahui, hingga akhir tahun 2022 DSNG memiliki kapasitas produksi CPO sebesar 675 ton per jam yang berasal dari 12 pabrik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi