KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit dan produsen kayu, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (
DSNG) percaya diri bisnis kayu perseroan punya peluang pertumbuhan besar ke depannya. Meski hanya berkontribusi 20% terhadap total
revenue, segmen kayu DSNG mampu bertumbuh di tengah kondisi pandemi sejak dua tahun terakhir. "Segmen kayu kami ini sejak tahun 2020 semakin meningkat dan tumbuh, kalau dilihat pandemi ini berpengaruh buruk terhadap sebagian besar bisnis, tapi untuk sektor kayu kebalikannya, ada peningkatan
demand maupun harga jual di beberapa negara tujuan ekspor kami," ungkap Direktur Dharma Satya Nusantara, Jenti Widjaja, dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (15/9). Dalam pemaparannya dia menjelaskan, secara proporsi, di tahun 2019 pendapatan dari segmen kayu
sempet turun, dan hanya mewakili 17% dari keseluruhan kontribusi
revenue DSNG. Namun, di tahun 2021 dan 2022, segmen ini konsisten berkontribusi di level 20%, sehingga turut mendukung kinerja DSNG secara keseluruhan.
"Sektor kelapa sawit juga meningkat tajam karena harga CPO, jadi secara proporsi bisa
keep up di 20% dan penjualan juga lebih tinggi," tuturnya.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Berupaya Pertahankan Kinerja Positif di Tahun Ini Hingga semester I-2022, segmen kayu DSNG menunjukkan kinerja yang positif dengan peningkatan pendapatan sebesar 33% menjadi Rp 782 miliar. Capaian ini ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Jika diperinci, bisnis DSNG di segmen kayu meliputi penjualan panel dan juga
engineered flooring. Untuk produk panel, mayoritas penjualan berasal dari negara ekspor Jepang dan sisanya dikontribusi dari beberapa negara Asia lainnya. Sedangkan untuk produk
engineered floring, perseroan banyak memasok produknya ke negara Afrika, Kanada, dan juga Eropa. Dari sisi operasional, volume penjualan panel kayu dan
engineered flooring tumbuh masing 7% dan 20% secara tahunan atau
year on year (YoY). Meskipun volume penjualan di kuartal kedua lalu sedikit mengalami penurunan karena dinamika pasar saat ini.
"Kenaikan harga jual rata-rata masing-masing sebesar 24% dan 9% juga turut mendorong kinerja segmen ini," tambah Jenti. Untuk memaksimalkan peluang pertumbuhan ke depan, di tahun 2022 ini DSNG melakukan ekspansi kapasitas pabrik panel sebesar 30%, dari 9.000 m3 per bulan menjadi 12.000 m3 per bulan. Peningkatan kapasitas tersebut ditargetkan selesai di tahun ini sehingga pada 2023 mendatang kapasitas tambahannya sudah bisa beroperasi. Di samping peningkatan kapasitas produksi, DSNG juga tengah mengembangkan produk baru. Dengan harapan ke depan pangsa pasar produk kayu DSNG bisa semakin meningkat di masa yang akan datang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .