Dharma Satya Nusantara (DSNG) Gandeng Satelligence Guna Memantau Risiko Deforestasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menjalin kemitraan dengan Satelligence untuk menerapkan teknologi mutakhir dalam pemantauan risiko deforestasi secara real-time di seluruh area konsesi Perusahaan.

Berlangsung sejak 1 Desember 2022, kemitraan strategis ini akan memperkuat komitmen DSNG terhadap operasi berkelanjutan di Indonesia. Hal itu sejalan dengan kebijakan No Deforestation, No Peat Development, No Exploitation (NDPE) Perusahaan di seluruh rantai pasok. Kerja sama ini akan berlangsung hingga 1 Desember 2024.

Melalui kemitraan ini, DSNG dapat memantau semua konsesinya melalui pemantauan satelit yang akurat. Teknologi Satelligence memiliki kemampuannya dalam mengevaluasi kinerja deforestasi, mengidentifikasi titik api, dan mendukung keterlibatan pemasok dengan informasi berbasis data yang disusun dengan akurat dan real-time.


Baca Juga: Anggarkan Capex Rp 800 Miliar, Dharma Satya Nusantara (DSNG) Bakal Bangun PKS Anyar

"Kolaborasi strategis ini akan memperkuat komitmen DSNG terhadap operasi bebas deforestasi di seluruh rantai pasok Perusahaan. Selain itu, kemitraan ini juga akan memberikan manfaat yang lebih luas untuk inisiatif konservasi hutan oleh DSNG," jelas Denys Collin Munang, Chief Sustainability Officer Dharma Satya Nusantara dalam keterangan resmi, Kamis (15/6).

Denys menambahkan di tahun 2022, DSNG telah berhasil mengkonservasi sekitar 11.800 hektare hutan dalam area konsesinya.

 
DSNG Chart by TradingView

“Di luar konsesi perusahaan, DSNG juga menjalin kemitraan dengan USAID-SEGAR dalam upaya konservasi yang mencakup area seluas sekitar 3.000 hektare,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari