Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raih Pinjaman US$ 15 Juta dari ADB Untuk Bisnis Kayu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mendapatkan pinjaman sebesar US$ 15 juta dari Asian Development Bank (ADB). Pinjaman ini untuk mengembangkan bisnis pengolahan produk kayu yang berkelanjutan.

DSNG juga akan menggunakan pinjaman ini untuk meningkatkan penghasilan masyarakat desa dan pengembangan agroforestri tahan iklim di Jawa, Indonesia. Pinjaman dari ADB tersebut akan digunakan sebagai belanja modal untuk menerapkan pengembangan energi yang efisien, penghematan penggunaan air dan pengadaan pohon budidaya asli Indonesia, yakni sengon dan jabon.

Adapun, pohon yang dibudidayakan tersebut dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan untuk sumber bahan baku kayu alam, mencegah deforestasi dan mendukung keanekaragaman hayati.


Baca Juga: DSNG Akan Bangun Dua Pabrik Kelapa Sawit

DSNG memanfaatkan bahan baku kayu dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Mayoritas pohon Sengon dan Jabon dibudidayakan oleh petani kecil dan ditumpangsarikan dengan berbagai tanaman lain, antara lain kopi, jagung, dan padi.

Selain memanfaatkan lahan yang tidak produktif, menanam pohon secara tumpangsari dengan tanaman pangan dapat mengurangi erosi, meningkatkan kesuburan tanah, dan meningkatkan hasil panen.

Spesialis Investasi Senior Departemen Operasi Sektor Swasta ADB, Carine Donges menyampaikan kawasan ini menghadapi climate shock yang terus meningkat, yang berdampak pada penghidupan, pangan, air, dan kesehatan bagi jutaan orang, di mana kaum perempuan terkena dampak secara tidak proporsional.

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Bersiap Bangun Dua Pabrik Kelapa Sawit di 2023

Direktur DSNG Jenti Widjaja mengatakan Bantuan ADB akan mempromosikan agroforestri yang berkelanjutan dan inklusif, mencegah deforestasi dan mendukung keanekaragaman hayati.

Jenti menambahkan langkah ini menunjukkan bagaimana sektor swasta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan ketahanan iklim melalui model pengadaan yang inovatif dan dengan memberikan pelatihan kepada petani.

Bantuan teknis yang berupa dana hibah sebesar US$ 500.000 yang dikelola oleh ADB akan memberikan peningkatan kapasitas dalam praktik pertanian tahan iklim untuk sistem agroforestri yang kompleks dan literasi keuangan kepada sekitar 4.000 petani, setidaknya 1.200 perempuan.

"Sebagai pinjaman yang terkait dengan keberlanjutan, pembiayaan ini menunjukkan komitmen ADB dan DSNG terhadap masa depan rendah karbon dan tahan iklim," ungkap Jenti dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (26/1)

Baca Juga: Pabrik kedua Bio-CNG Dharma Satya Nusantara (DSNG) Dijadwalkan Rampung Tahun Depan

Fasilitas ini merupakan sustainability linked financing pertama DSNG dengan adjustment pricing setelah mencapai target keberlanjutan tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya, termasuk melatih petani untuk mendapatkan sertifikasi pengelolaan hutan dari Forest Stewardship Council. Pinjaman ini telah menerima second opinion yang independen, sesuai dengan prinsip industri.

Jenti menjelaskan aspek keberlanjutan selalu menjadi hal penting dalam DSNG menjalankan bisnisnya, dan terus mendorong diri untuk mencapai nilai dan dampak positif kepada masyarakat.

"Pinjaman yang terkait keberlanjutan dengan ADB ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi bisnis yang bertanggung jawab atas masyarakat, planet, dan kemakmuran bersama,” katanya.

Selain itu, dengan menerapkan metrik keberlanjutan melalui aspek utama bisnis perseroan, mulai dari rantai pasokan dan operasi hingga pembiayaan berupaya untuk memperkuat keselarasan antara nilai dan dampak positif bagi semuanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati