Dharma Satya Nusantara (DSNG) semakin serius dalam mengembangkan energi terbarukan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) semakin serius dalam mengembangkan energi terbarukan sebagai bentuk komitmen dalam penerapan Environment Social and Governance (ESG).

Setelah sebelumnya sukses dalam mengoperasikan Bio-CNG Plant sejak September 2020 yang mengolah limbah cair pabrik kelapa sawit menjadi energi, DSNG akan mulai menginstalasi pembangkit energi listrik tenaga surya (PLTS) atau panel surya di segmen usaha produk kayu.

Pada bulan Juni 2021, DSNG telah menunjuk satu perusahaan penyedia panel surya yang memanfaatkan teknologi dari Norwegia untuk menginstalasi PLTS tersebut pada atap pabrik PT Tanjung Kreasi Parquet Industry (TKPI) dengan luas mencapai 16.000 meter persegi yang mampu menghasilkan energi listrik berkapasitas 2 megawatt (MW) dalam kapasitas puncak.


TKPI merupakan salah satu anak perusahaan DSNG yang memproduksi engineered flooring yang berlokasi di Temanggung, Jawa Tengah.

Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, penggunaan teknologi solar panel merupakan salah satu komitmen DSNG untuk mengembangkan energi terbarukan dengan mengurangi penggunaan listrik yang berasal dari energi fosil secara bertahap yang akan diterapkan baik di segmen usaha kelapa sawit maupun produk kayu.

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara alokasikan 25% dari capex untuk perkuat bisnis berkelanjutan

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan usaha kelapa sawit maupun produk kayu yang ramah lingkungan dengan pengurangan emisi karbon secara bertahap. Dengan pengembangan solar panel di TKPI, akan ada pengurangan emisi setara 2.000 CO2 per tahun sekaligus melakukan penghematan penggunaan listrik dari PLN,” ungkap dia dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (7/7).

Tahapan pemasangan panel surya tersebut akan dimulai pada bulan Juli 2021 dan diharapkan sudah dapat beroperasi pada Januari 2022.

Saat ini, DSNG memiliki dua pabrik kayu di Temanggung, Jawa Tengah yang memproduksi panel kayu dan engineered flooring untuk tujuan ekspor. DSNG menargetkan kedua pabrik tersebut akan terpasang panel surya dalam waktu dekat.

 
DSNG Chart by TradingView

Dalam tiga tahun ke depan, DSNG bertekad untuk mengurangi emisi gas rumah kaya setara 400.000 ton CO2 per tahun yang terutama berasal dari kontribusi 7 pabrik Bio-CNG Plant di Kalimantan yang akan terbangun dalam 3 tahun mendatang.

Sejak September 2020, DSNG telah melakukan commissioning pabrik Bio-CNG pertama yang menghasilkan listrik 1,2 MW dan Bio-CNG dalam tabung berkapasitas 280 meter kubik per jam. Lalu pada Maret 2021, DSNG melakukan peletakan batu pertama Bio-CNG yang kedua dengan memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (POME) dari dua pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 2x60 ton TBS per jam.

Pabrik Bio-CNG kedua ini dijadwalkan akan beroperasi pada kuartal II-2022 dan akan menghasilkan energi listrik sebesar 2x850 kilowatt dan gas biometana berkapasitas 540 meter kubik per jam. Selain itu, pabrik Bio-CNG kedua ini berpotensi mengurangi emisi efek rumah kaca setara dengan 100.000 metrik ton CO2 per tahun.

Selanjutnya, DSNG menargetkan tambahan pembangunan 5 pabrik Bio-CNG baru dalam tiga tahun ke depan sebagai bentuk komitmen perusahaan menjalankan praktik keberlanjutan melalui pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) menjadi energi terbarukan.

Selanjutnya: Dharma Satya Nusantara (DSNG) makin serius kuatkan implementasi ESG dalam bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .