Dharma Satya Nusantara (DSNG) Targetkan Penjualan CPO Tumbuh 10% Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menargetkan produksi maupun penjualan Crude Palm Oil (CPO) tumbuh 10% di tahun 2023. 

Berdasarkan catatan KONTAN, tercatat produksi CPO DSNG naik 7,5% YoY per kuartal III-2023 yang dipicu oleh pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) perusahaan 5,5% YoY. 

Jenti Widjaja, Chief Financial Officer Dharma Satya Nusantara memperkirakan produksi TBS pada kuartal IV-2023 tidak akan jauh berbeda dari kuartal III-2023. 


"Hal ini karena adanya efek fenomena El Nino meskipun area Kalimatan tidak separah seperti beberapa daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Sumatera Selatan," jelas dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/11). 

Baca Juga: Kondisi Bisnis Menantang, Dharma Satya Nusantara (DSNG) Berupaya Pertahankan Kinerja

Namun demikian, perseroan telah menyiapkan strategi bisnis di sawit yakni manajemen kebun dan pabrik yang baik dengan penerapan praktik sustainabilitas. Di antaranya melalui penerapan pupuk yang optimum, struktur tenaga kerja yang ramping dan skillful, otomasi pabrik, pemanfaatan limbah agar memiliki nilai tambah seperti pemanfaatan POME untuk menghasilkan bio-cng. Dengan bio-CNG. 

"tidak hanya kami menghemat pemakaian solar, tapi juga menurunkan emisi," katanya. 

Untuk produk kayu sendiri akan dilakukan strategi  cost leadership. Dengan rendahnya permintaan dari negara-negara importir kayu pada tahun 2023 ini akibat inflasi dan bunga tinggi, banyak perusahaan lain yang mulai meninggalkan pasar karena tidak mampu bersaing. DSNG melihat celah ini dan mengambil kesempatan melalui pasar yang ditinggalkan pemain lain untuk meningkatkan volume penjualan,

Lebih lanjut, tanpa menyebut secara rinci, Manajemen DSNG mengklaim serapan capital expenditure (capex) atau belanja modal perusahaan hingga telah mendekati target yang dicanangkan. Dalam catatan KONTAN, DSNG menyediakan capex senilai Rp 800 miliar.

"Hingga Q3 2023, serapan Capex telah digunakan hampir 100%. Peruntukan serapan capex tahun ini berfokus pada pembangunan dan perawatan infrastruktur, penyelesaian proyek tanki bulking, belanja mesin, proyek otomasi beberapa PKS, serta replanting," ujar dia. 

 
DSNG Chart by TradingView

Rencana bisnis ke depannya, perseroan juga akan berfokus untuk membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. Namun, pembangunan PKS ini baru dijadwalkan pada 2024, 

"Pembangunan PKS baru mungkin akan dilakukan di tahun 2024. Namun demikian rencana kerja 2024 masih dalam pembahasan internal Perusahaan sehingga belum dapat kami sampaikan," tutupnya. 

Sebagai tambahan, penjualan DSNG turun tipis 0,46% year on year (YoY) menjadi Rp 6,56 triliun per kuartal III-2023. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk DSNG juga menyusut 43,72% YoY menjadi Rp 502,63 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .